Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bank Sumut IPO di Tengah Resesi Global dan Isu Negatif Mobile Banking

        Bank Sumut IPO di Tengah Resesi Global dan Isu Negatif Mobile Banking Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Medan -

        Ekonom meyakini IHSG yang saat ini dalam tekanan akan berdampak pada saham IPO Bank Sumut (BSMT) yang diprediksi tidak akan selalu naik.

        Saham IPO Bank Sumut juga diprediksi bakal tertekan karena ancaman resesi global di tahun 2023 dan isu negatif terkait layanan mobile banking (Sumut Mobile).

        Baca Juga: Lampaui Target, Bank Sumut Cetak Laba Rp706 Miliar di Tahun 2022

        "Mungkin bagi banyak investor, kekosongan posisi Direktur Utama saat perusahaan melantai dan saya berminat untuk membeli saham IPO-nya, maka ini baru pertama kali saya alami sejak berkecimpung di pasar modal," kata Ekonom asal Sumut, Gunawan Benjamin.

        Seperti dikabarkan sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) mencopot Direktur Utama Bank Sumut yang lama karena dugaan mobile banking illegal, dan menggantinya dengan seorang Plt. (pelaksana tugas) hingga RUPS mendatang.

        Baca Juga: Bank Sumut Tawarkan 23% Saham Perdana ke Publik

        "Untuk dugaan mobile banking illegal sendiri, saya membaca lewat media sekitar bulan November 2022 sebelumnya. Dan saya yakin investor lain juga tentunya mengkuliti Bank Sumut sebelum menentukan apakah akan membeli saham Bank Sumut atau justru sebaliknya. Namun secara pribadi, saya lebih mengutamakan kinerja keuangan Bank Sumut ketimbang fokus kepada isu pencopotan Dirut Bank Sumut itu sendiri," kata Gunawan, Senin (16/1/2023).

        Selain itu, Gunawan juga fokus pada penempatan dana IPO yang digunakan untuk kerja bisnis Bank Sumut ke depan. Karena itu, jauh lebih penting dalam melihat bagaimana nantinya Bank Sumut bertransformasi setelah IPO.

        "Hal yang mendasar menurut saya dan yang paling penting adalah bahwa kegiatan operasional Bank Sumut tidak terganggu dengan pencopotan Dirut-nya," tegas Gunawan.

        Meski demikian, jika ada investor yang lebih fokus kepada isu pencopotan Dirut, menurut Gunawan, hal itu lumrah saja. Pasalnya, saat melakukan penawaran perdana saham, struktur organisasi perusahaan berikut hal lain yang disampaikan akan terpampang dengan jelas karena sifatnya terbuka. Karena perusahaan yang IPO mengedepankan transparansi.

        Baca Juga: Perkuat Permodalan dan Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Bank Sumut Tawarkan 23% Saham ke Publik

        "Kalau melihat kinerja keuangan Bank Sumut tentunya semuanya terlihat bagus. Kalau berbicara harga saham perdana yang ditawarkan juga sangat bersaing dibandingkan dengan valuasi harga saham Bank sejenis yang terlebih dahulu melantai. Pada saat book building dilakukan, maka minat pembeli saham Bank Sumut itu akan terlihat," ujarnya.

        Kalau berdasarkan IPO yang baru dilakukan oleh emiten sebelum Bank Sumut baru-baru ini, terjadi oversubscribe atau terjadi kelebihan permintaan dari total saham yang dilepas ke pasar. 

        Baca Juga: Pasca Penonaktifan Direktur Utama, Manajemen Bank Sumut Pastikan Operasional Tetap Berjalan Normal

        "Namun kalau memastikan bahwa harga sahamnya bisa langsung naik saat ditransaksikan di pasar sekunder. Saya menilai hal tersebut sangat bergantung pada kondisi pasar nantinya," ujarnya. 

        Dengan situasi pasar saham global termasuk IHSG dalam bayangan tekanan, kata Gunawan, pada dasarnya tidak ada yang bisa yakin 100% bahwa saham IPO akan selalu naik. Tahun 2023 ini tahun resesi global, ada sekitar 70 negara yang terancam resesi sehingga gambaran buruk terkait kinerja harga saham itu akan terus menghantui.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Ayu Almas

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: