Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Erick Thohir: Porseni Jembatan NU untuk Berbicara di Level Global

        Erick Thohir: Porseni Jembatan NU untuk Berbicara di Level Global Kredit Foto: Kementerian BUMN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri BUMN Erick Tohir mengatakan, di saat Indonesia semakin diakui sebagai salah satu bangsa besar dan termasuk dalam 20 kekuatan ekonomi terbesar dunia, maka peran Nahdlatul Ulama (NU) untuk semakin mendunia menjadi kian diperlukan.

        Apalagi, pada tahun 2045, ketika Kemerdekaan RI mencapai usia emasnya, Indonesia akan menjadi 4 besar kekuatan dunia, setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Untuk mendukung peran Indonesia di kancah internasional itu diperlukan sumber daya manusia yang tangguh dan unggul.

        Baca Juga: Tunjukkan Kedekatan dengan Megawati, Pengamat Sebut Langkah Politik Erick Thohir Bisa Lancar Jaya!

        NU memiliki salah satu perangkat yang dapat digunakan untuk mempersiapkan manusia-manusia tangguh dan unggul itu, yaitu Porseni, seperti Porseni Harlah Seabad NU yang digelar di Solo hari ini.

        "Kita sudah saatnya mengambil peran global. Peran NU semakin ditunggu," ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/1/2023).

        Bibit unggul itu sudah mulai terlihat, antara lain dengan munculnya beberapa atlet berprestasi tingkat dunia. Sebut saja Kiromal Katibin pemecah rekor panjat tebing tercepat di dunia pada International Federation of Sport Climbing (IFSC) 2022 di Perancis.

        "Kiromal Katibin, warga Nahdliyin yang merupakan hasil gemblengan Ibu Yenny Wahid. Beliau sangat serius membesarkan cabang olahraga ini. Dan saya yakin akan muncul lagi bibit berprestasi lainnya," ujar Erick.

        Baca Juga: Ekonomi Hingga Pendidikan, Wapres Ma'ruf Amin Dorong PP Fatayat NU Bersinergi Kuatkan Indonesia

        Dalam hal ini, Nahdlatul Ulama memiliki prinsip yang senantiasa menjadi acuan warga Nahdliyin dalam berperan di kancah internasional. Prinsip tersebut adalah ukhuwah insaniyah.

        Erick menekankan terdapat tiga macam ukhuwah, yaitu ukhuwah Islamiyah yakni persaudaraan umat Islam, lalu ukhuwah wathaniyah yaitu persaudaraan bangsa, dan ukhuwah basyariyah yang dikenal sebagai persaudaraan umat manusia, di mana ukhuwah basyariyah ini bisa juga disebut ukhuwah insaniyah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: