Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kalau Gak Jadi Nyapres, Anies Baswedan Disebut Bakal Balik Lagi ‘Nyalon’ Jadi Gubernur DKI Jakarta

        Kalau Gak Jadi Nyapres, Anies Baswedan Disebut Bakal Balik Lagi ‘Nyalon’ Jadi Gubernur DKI Jakarta Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nasib Anies Baswedan hingga saat ini dinilai masih belum jelas, semenjak dideklarasikan oleh Partai Nasdem pada 3 Oktober 2022 lalu, status Anies masih bakal calon presiden (bacapres) dan tidak berubah. 

        Ketidakkonsistenan Nasdem dan partai pendukung seperti Partai Demokrat dan PKS menurut pengamat media sosial, Eko Kuntadhi memperbesar peluang mantan Gubernur DKI Jakarta itu gagal maju dalam Pilpres 2024. 

        Sebagai gantinya kata Eko, Anies bisa kembali lagi bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta dan memperebutkan posisi Gubernur. 

        Baca Juga: Anies Baswedan Jadi Tokoh Paling Diminati Kader PAN, Bagaimana Nasib Capres yang Diusung KIB?

        “Pak Anies yang mantan Gubernur Jakarta dan sekarang entah jadi apa itu. Mungkin… mungkin saja dia ikut pemilihan Gubernur lagi,” kata dia melansir dari Cokro TV, Rabu (25/01/23).

        “Kenapa? Ya kan sekarang nih partai-partai atau gabungan partai yang mendukung Pak Anies belum ada kesepakatan Apakah Pak Anies didorong untuk dapat tiket maju di Pilpres 2024 nanti atau tidak?  Kalau nggak jadi kan kemungkinan akan bertarung di Pilkada Jakarta,” jelasnya.

        Eko menambahkan koalisi perubahan hingga saat ini masih rumit, sebab Anies tidak bisa maju sendiri dengan tiket hanya dari Partai Nasdem. 

        “Walaupun sekarang niatnya jadi presiden tentu saja itu sangat tergantung dari kesepakatan partai-partai koalisinya. PKS, Demokrat dan Nasdem sampai sekarang masih cakar-cakaran,” jelasnya. 

        Baca Juga: Pamer Naik Kereta dan Tulis Harapan, Anies Baswedan Diduga Sindir 'Si Cepat' Kebanggaan Jokowi

        “Nggak cakar-cakaran juga sih, maksud gua masih berebut kira-kira siapa dapat apa dan bagaimana posisinya,” tambahnya. 

        “Demokrat ngotot menjagokan AHY, pensiunan Mayor yang jadi ketua Demokrat sekarang karena mendapat warisan dari ayahnya sebagai mantan ketua Demokrat. Jadi bagi Demokrat AHY adalah harga mati lah,” ucapnya. 

        Kemudian Eko bertanya, tapi PKS bagaimana? dapat apa? Terus Nasdem gimana? dan Anies kata dia sejatinya memang bukanlah anggota Nasdem. 

        “Kalaupun Nasdem yang pertama kali mendeklarasikan tetapi nggak bisa dibilang bahwa Anies adalah anggota Nasdem. Jadi diantara 3 partai itu belum sepakat untuk hompimpah alaihum gambreng,” ungkapnya. 

        Eko melanjutkan, Nasdem pasti sudah memperhitungkan segala resiko dan kerugian jika mengusung Anies Baswedan, apalagi jika pengusungan ini terkendala dan batal. 

        Baca Juga: Gocek Habis Oposisi, Gaya Gibran Hadapi Nyinyiran Sudah Macam Anies Baswedan

        “Kalau misalnya Pak Anies maju di Pilpres, kita nggak tahu siapa lawannya. Kemungkinan Mas Ganjar yang memang adalah kader PDIP, sementara PDI-Perjuangan nggak perlu tuh ngajak partai-partai lain kalau mau sekedar mencalonkan capres,” terang dia.

        Eko menjabarkan, akan sangat berat bagi Anies berjuang sendiri dan lebih memungkinkan untuk kembali bertarung di tingkat Pilkada saja. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: