Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peningkatan Tren Kepuasan Kinerja Berkat Strategi Jitu Jokowi: Ekonomi Indonesia Solid

        Peningkatan Tren Kepuasan Kinerja Berkat Strategi Jitu Jokowi: Ekonomi Indonesia Solid Kredit Foto: Twitter/Joko Widodo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal mengatakan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) awal tahun 2023 mencapai puncaknya sejak tahun 2015, yaitu berada di angka 76,2 persen merupakan buah dari strategi jitu Presiden Jokowi pada aspek ekonomi.

        "Jadi kalau kita melihat satu atribut paling signifikan dari Presiden Jokowi dalam dua periode kepresidenan adalah hasil-hasil atau pencapaian ekonomi. Hasil-hasil pencapaian ekonomi ini ditopang oleh tiga pilar yang pertama adalah infrastruktur sebagai penopang industri dan kemudian penopang lapangan kerja yang kedua adalah dari sisi SDM yang ketiga pilar institusional,” ujar Fithra, Jumat (27/1/2023).

        Fithra memuji strategi jitu Presiden Jokowi di mana pada periode pertama kepemimpinannya menggenjot pembangunan infrastruktur, lalu pada periode kedua ini meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta mengeluarkan kebijakan kepastian hukum seperti Omnibus Law terhadap iklim investasi di Indonesia yang kondusif agar tercipta lapangan kerja dan menjaga pertumbuhan ekonomi tetap positif.

        Baca Juga: LSI Rilis Hasil Survei Soal Kinerja Presiden Jokowi, Kepuasan Masyarakat Melonjak Hingga 76,2 Persen

        “Jadi kita bicara mengenai fasilitasi ekonomi melalui infrastruktur dan SDM itu yang paling penting, yang kedua adalah untuk menjamin investasi tetap stay di sini mereka juga butuh kepastian hukum oleh karena itu kita melihat dengan adanya semacam ikatan institusional yang sudah mulai dikuatkan dalam beberapa tahun terakhir nah itu yang bisa menopang ekonomi kita tetap solid,” jelasnya.

        Lanjut Fithra mengatakan banyak ujian yang harus di hadapi Presiden Jokowi pada periode kedua ini seperti hantaman pandemi Covid 19 yang melanda dunia serta krisis geopolitik perang Rusia Vs Ukraina yang mengakibatkan krisis rantai pasok pangan dan energi.

        Namun, kata Fithra, Presiden berhasil menanggulanginya dengan baik sehingga dibandingkan negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di atas rata-rata ekonomi dunia.

        “Tetapi kalau kita bandingkan dengan peer groupnya baik itu di Asia maupun di lingkup global pertumbuhan ekonomi kita juga akan masih di atas rata-rata. Nah ini yang saat ini saya rasa menjadi bahan atau kenapa masyarakat melihat bahwa Pak Presiden ini pencapaiannya cukup berhasil sehingga kepuasannya cukup tinggi,” jelasnya.

        Sebelumnya, Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan tingkat kepuasan Presiden Jokowi sejalan dengan tren peningkatan positif persepsi pada aspek ekonomi dan hukum. Dalam 3 bulan terakhir tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi telah terjadi peningkatan sebesar 13 persen.

        "Kalau kita lihat trennya, sejalan dengan tren peningkatan positif persepsi ekonomi dan hukum. Sejak 3 bulan terakhir kinerja presiden mengalami peningkatan dalam persepsi positif masyarakat. Dari 62,6 persen pada September menjadi 76,2 persen," kata Djayadi.

        Djayadi menyebut bahwa kinerja positif pemerintah ini terjadi di semua katagori seperti usia, pekerja, dan etnis. Meskipun pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional dinilai belum maksimal akibat beberapa faktor, tetapi masyarakat tetap memberikan apresiasi.

        "Pemulihan perekonomian nasional mungkin masih belum bisa dicapai, tapi publik memberi apresiasi positif atas upaya pencapaiannya yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo,” tutur Djayadi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: