Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wajar Mau Disandingkan dengan Anies Baswedan, Khofifah Indar Ternyata Punya 3 Kelebihan Kunci yang Tak Dimiliki Politisi Lain

        Wajar Mau Disandingkan dengan Anies Baswedan, Khofifah Indar Ternyata Punya 3 Kelebihan Kunci yang Tak Dimiliki Politisi Lain Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerhati politik Tony Rosyid mengungkap Partai NasDem dan PKS dari awal ingin memasangkan Anies Baswedan dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sebagai Capres-Cawapres. 

        Inilah mengapa tawaran Demokrat yang menyodorkan Ketua Umum mereka Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak pernah mendapatkan jawaban.

        "Setelah Demokrat mendukung, Anies-Khofifah siap deklarasi," kata dia melansir dari Akurat.co, Senin (30/01/23).



        Pilihan Perempuan

        Tony menganalisa tiga pertimbangan mengapa Koalisi Perubahan mengusung Anies-Khofifah. Pertama, pasar Khofifah di Jawa Timur dan kalangan pemilih perempuan sangat kuat.

        "Pertama, Khofifah kuat di Jawa Timur. Mayoritas warga Jawa Timur itu Nahdhiyin. Selain Gubernur, Khofifah adalah mantan ketua Muslimat NU. Pasar Khofifah di kalangan kaum perempuan Nahdhiyin juga sangat kuat," kata Tony dilansir dari Akurat.co, Senin (30/01/23).

        Baca Juga: Khofifah Indar Parawansa Jadi Kandidat Kuat Cawapres Anies Baswedan, Ini Pertimbangannya!

        Majunya Khofifah sebagai Cawapres, kata dia, besar kemungkinan akan mampu meraih lebih dari 50 persen suara warga Jawa Timur. 

        Bahkan bisa saja suara dukungannya lebih besar dari suara yang diperoleh saat Pilgub Jatim, mengingat saat ini Khofifah adalah Gubernur Jatim. Sebagai Gubernur, pestasi, hasil kerja dan jaringan Khofifah tentu makin besar.

        "Tidak saja Jatim, menurut dia, dengan mengambil Khofifah sebagai cawapres, warga Nahdliyin di seluruh Indonesia, termasuk di Jawa Tengah akan merasa memiliki representasinya. Ini juga sekaligus dapat mengurangi suara bakal calon dari PDIP, khususnya di Jawa Tengah," ulas Tony.



        Pilihan Kaum Santri

        Kedua, Tony Rosyid menambahkan, apatisme sebagian warga Nahdhiyin terhadap isu politik identitas, radikalisme, wahabi, kadrun, dan sejenisnya, akan mereda dengan sendirinya. Selama ini, sebut dia, isu-isu ini cukup berhasil dituduhkan bahkan "difitnahkan" ke Anies, dan disebar secara sengaja dan intens oleh lawan politik di kalangan warga Nahdliyin.

        Baca Juga: Menuju Next Jokowi, Anies Baswedan Tiba-tiba Tak Masalah Tangannya Diciumi: Pura-pura Merakyat Dimulai...

        "Hadirnya Khofifah, mantan ketua muslimat NU, akan menghapus semua tuduhan itu. Dari sini akan banyak yang sadar ternyata semua itu adalah permainan isu dan manuver politik. Kaum santri menyebut itu semua adalah fitnah dan kejahatan politik. Akan banyak santri dan akademisi lugu (tidak paham politik) yang akan tersadarkan," jelas dia.

        Wilayah Pimpinan Khofifah Terpadat Kedua

        Ketiga, kata Tony, Jawa Timur merupakan penduduk terpadat kedua setelah Jawa Barat. Ada 30 juta pemilih di Jawa Timur. 

        Anies kuat di Jawa Barat, tapi tidak di Jawa Timur. Dengan memasangkan Anies-Khofifah maka relatif mudah bagi koalisi perubahan memenangkan Jawa Timur dan Jawa Barat. 

        Membaca data pemilu-pemilu sebelumnya, siapa yang menang Pilpres harus menguasai dua dari tiga wilayah terbesar di Indonesia yaitu Jabar dengan 34 juta pemilih, Jawa Tengah 27 juta pemilih dan Jawa Timur dengan 30 juta pemilih. 

        Baca Juga: Surya Paloh Dipanggil ke Istana, Analisis Rocky Gerung Nggak Main-main: Jokowi Harus Terima Fakta Anies Baswedan Itu...

        "Dengan memasangkan Anies-Khofifah, pasangan ini diprediksi kuat akan memenangkan kontestasi pilpres 2024," demikian kata Tony Rosyid.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: