Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perjanjian Politik dengan Prabowo Bikin Anies Paling Rugi dan Dilema: Dicap Pengkhianat, Ambisius, Minim Etika!

        Perjanjian Politik dengan Prabowo Bikin Anies Paling Rugi dan Dilema: Dicap Pengkhianat, Ambisius, Minim Etika! Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menanggapi kehebohan pernyataan Sandiaga uno yang membongkar rahasia perjanjian politik antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

        Ia menilai perjanjian politik itu tentunya akan menimbulkan dilema bagi Anies yang mantap maju di panggung Pilpres 2024.

        Baca Juga: Terkuak Anies Sampai Rela Pinjam Uang ke Sandiaga Uno Buat Modal Pilgub DKI 2017, Ternyata Ini Maksudnya Perjanjian Tertulis...

        "Dalam konteks Anies dan Prabowo ini tentu menimbulkan dilema bagi Anies karena ketika maju pilkada DKI Jakarta, diusung Gerindra. Selain saat ini yang tengah ramai pembicaraan perjanjian Anies dengan Gerindra bahwa Anies tidak akan menjadi lawan Prabowo," ujar Arif.

        Di sisi lain, jika perjanjian itu dilanggar maka akan berpotensi menimbulkan persepsi publik bahwa Anies ingkar janji pada Prabowo. Juga dari sisi etika, publik akan berpandangan bahwa Anies politisi ambisius.

        "Perjanjian itu jelas menjadi kendala, minimal secara etik dan persepsi publik. Secara etik Anies ingkar janji pada janjinya dan persepsi publik potensial menuding Anies politisi yang ambisius," tegasnya.

        Baca Juga: Sangkal Perjanjian Tertulis Prabowo-Anies, Sudirman Said Sebut yang Ada Hanya Janji Utang Piutang: Dulu Pak Anies Tak Punya Uang

        Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno blak-blakan soal adanya perjanjian politik di masa lalu antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Perjanjian itu terkait Pemilihan Presiden (Pilpres).

        Sandiaga menyebut perjanjian itu ditulis sebelum Pilkada Jakarta 2017 lalu dan masih berlaku hingga kini.

        "Seingat saya memang pernah ada perjanjian itu, bisa jadi batu pijakan dan jadi diskusi yang baik karena diskusi-diskusi itu bisa menganalisa bagaimana pembentukan koalisi dan kesepakatan-kesepakatan seperti apa yang dituangkan dalam sebuah perjanjian," katanya saat berada di istana kepresidenan Jakarta, dikutip dari radarsolo, Selasa (30/1/2023).

        Bermula saat Akbar Faizal mulai membahas video lawas Anies yang menyebutkan jika dirinya tidak akan maju dalam pencalonan Presiden, selama Prabowo juga maju di dalamnya.

        Baca Juga: Asyik! Menparekraf Sandiaga Uno Bakal Permudah Acara Konser Musik hingga Olahraga

        "Pak Sandi dan pak Anies harus memahami itu karena yang beredar kan ada juga potongan video bagaimana pengakuan pak Anies yang mengatakan dia tidak akan pernah berpikir untuk jadi presiden karena dia tahu pak Prabowo akan maju sebagai calon presiden," kata Akbar Faizal di Podcast Youtube miliknya.

        Akbar lantas mempertanyakan adakah semacam kesepakatan atau perjanjian di dalamnya. Sandiaga mengamini jika hal itu memang benar ada dan mengusulkan untuk lebih jelasnya mengundang Fadly Zon sebagai saksi yang men draft dan menulis tangan perjanjian tersebut.

        Baca Juga: Ribut-ribut Sandiaga Uno Beberkan Perjanjian Politik Anies dengan Prabowo, Loyalis: Tak Ada Hubungannya dengan Pilpres 2024!

        "Tertulis dan untuk episode itu saya mengusulkan Bang Akbar mengundang Fadli Zon karena dia yang men draft dan menulis tangan itu ya," beber Sandiaga.

        "Tapi gak tahu yah dia berani atau enggak ngomong itu," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: