WE Online, Jakarta -? PT Sumberdaya Sewatama (SSMM), Selasa (3/3/2015) mengumumkan bahwa Perseroan kembali telah penuhi kewajiban sesuai dengan tenggat waktu untuk membayar kupon obligasi sebesar Rp23.452.500.000,00,- (dua puluh tiga miliar empat ratus lima puluh dua juta lima ratus ribu? rupiah)kepada para pemegang sukuk ijarah dan obligasi konvensional SSMM. Pembayaran kupon ini merupakan pembayaranke 9 sejak perseroan mengeluarkan emisi pada tahun 2012 lalu sebesar Rp 1 triliun. Emisi ini terbagi atas obligasi serie A sebesarRp 219 miliar dengan suku bunga 8,6%, obligasi serie B sebesar Rp 581 miliar dengan suku bunga 9,6%, dan sukuk ijarah sebesar Rp 200 miliar dengan fee ijarah sebesar 9,6% periode pembayaran masing-masing selama 3 dan 5 tahun.
Pembayaran kupon obligasi yang telah disetorkan ke rekening KSEI pada hari Jumat tanggal 27 Februari 2015 lalu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh KSEI dimana kupon tersebut akan diterima oleh masing-masing pemilik obligasi pada tanggal 2 Maret 2015.
Perkembangan Bisnis
Perusahaan penyedia solusi ketenagalistrikan terpadu, PT Sumberdaya Sewatama (SSMM),? mencatat pertumbuhan revenue sepanjang tahun 2014 sebesar Rp 1,624 triliun (unaudited) atau tumbuh sebesar 15,5% dibanding tahun 2013 yang mencapai Rp 1,406 triliun. Pencapaian ini melengkapi rekor pertumbuhan yang terus menanjak sejak lima tahun belakangan. Bila dibandingkan tahun 2010 yang sebesar Rp 903 miliar, total revenuehinggatahun ini tumbuh mencapai 91%.
Revenue SSMM ini terus berkembang seiring dengan berkembangnya bisnis perseroan. Tahun 2014 lalu, SSMM berhasil merambah pasar regional dengan memenangkan tender temporary power ?sebesar? 9 MW di Thailand. Selain itu, pada tahun lalu, perusahaan juga mendapatkan sejumlah perjanjian kerjasama operation & maintenance untuk berbagai jenis pembangkit listrik besar maupun kecil di berbagai wilayah Indonesia.
Tahun 2014 juga menjadi tahun yang penting dalam pengembangan bisnis perusahaan. Menurut Nadia Diposanjoyo, Corporate Secretary ?Sewatama, SSMM merupakan perusahaan ketenagalistrikan terpadu satu-satunya di Indonesia yang memiliki empat lini bisnis: temporary power, operation &maintenance,? energy eficiency, hingga ?Independent power porducer.? "Kami menyiapkan sejumlah solusi untuk memenuhi kebutuhan akan listrik secara cepat, tepat dan akurat," sebutnya.
Selain itu, untuk kebutuhan bisnis jangka panjang, perseroan juga sudah melakukan serangkaian kerjasama dengan perusahaan-perusahaan daerah. Utamanya untuk pengembangan energi baru-terbarukan dengan memanfaatkan teknologi air. Sejumlah proyek itu berlokasi di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, tepatnya di Lembang Paku-Ma?dong untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). ?Saat ini sudah memasuki tahap persiapankonstruksi. Kami harapkan, akan segera beroperasi dalam dua tahun mendatang,? sebut Nadia lagi.
Begitupun dengan pengembangan PLTU di wilayah barat Indonesia. Sejak mendapatkan izin Wilayah Usaha di Zona II Kepulauan Karimun dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tanggal 31 Oktober 2014 lalu, kini perseroan sudah melakukan tahap persiapan konstruksi sesuai dengan yang direncanakan. "Dalam rencana, kami akan memulai pembangunan PLTU Karimun pada awal tahun 2015. Saat ini, kami sudah memulai tahap persiapan konstruksi membangun akses jalan untuk ke pelabuhan di lokasi kami sepanjang 1.000 meter,sambil mematangkan rancangan konstruksi dan pemanfaatan teknologi pembangkit," tutur Nadia.??
Energi Kita
Menyadari pentingnya dialog dan kordinasi intensif antara pemerintah, pemerhati, pelaku industry serta pembuat kebijakan dalam sektor energy dan ketenagalistrikan di Indonesia, Sewatama menyelenggarakan sebuah kegiatan disksusi mingguan yang digelar atas kerja sama lembaga penyiaran RRI dan sejumlah lembaga dan media terkemuka di Indonesia untuk mengajak seluruh masyarakat berdialog dan mencarisolusi terhadap berbagai persoalan energy di Indonesia.
?"Kami mengharapkan wadah yang dikembangkan berbasis komunitas ini akan menjadi sebuah wadah yang dapat dijadikan rujukan dalam halurun rembug, memberikan solusi dan mencapai kesepakatan untuk membantu pemerintah dan Negara Indonesia menuju Negara yang berdaulat energy," kata Nadia. "Dalam gelaran pertama diskusi Energi Kita hari minggu lalu di Bakoel Kofie Menteng, forum Energy Kita dibuka secara perdana oleh Menteri ESDM, Sudirman Said dan Wakil Ketua DPR Komisi VII, Satya W. Yudha membahas isu mengenai DaruratListrik di Daerah dan Bagaimana Pemerintah Mempercepat penyelesaian 35,000 MW," tambah Nadia
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait: