Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bayar Obligasi, Sewatama Siapkan Rp 132 Miliar untuk Pembangunan 5,2 MW PLTM

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Perusahaan penyedia solusi ketenagalistrikan terpadu, PT Sumberdaya Sewatama (IDX: SSMM), hari ini mengumumkan bahwa perusahaan kembali mewujudkan pembangunan proyek pembangkit tenaga listrik IPP renewablenya. Dengan kurs Rp 12.000 per dolar AS, Perseroan menyiapkan dana sebesar Rp132 miliar untuk pembangunan tahap pertama Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro di Sapaya, Sulawesi Selatan.

"Jika tak ada aral melintang, pada 2017 nanti pembangunannya sudah selesai dan bisa dioperasikan," sebut Elan B. Fuadi, Direktur Utama PT Sumberdaya Sewatama, di Dusun Tanetea Desa Bontomanai, Kecamatan Bungaya, Sulawesi Selatan Kamis (28/5/2015) saat peletakan batu pertama pembangunan PLTM ini.

PLTM Sapaya merupakan hasil kerjasama antara PT Nagata Dinamika –anak perusahaan PT Sumberdaya Sewatama- dengan Perusahaan Daerah Gowa Mandiri yang kemudian membentuk PT Punggawa Nagata Dinamika Hidro. Masing-masing porsi saham yang dimiliki adalah 86% dan 16%. Pembangunan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) merupakan proyek kerjasama dengan pihak Pemkab Gowa.

"Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gowa atas kerjasama ini. Inilah bentuk dukungan nyata dari pemerintah daerah terhadap pembangunan infrastruktur strategis di daerahnya," jelas Elan.

PLTM Sapaya ini akan menyuplai listrik ke PLN melalui Sistem Distribusi rayon Kalebajeng untuk melistriki wilayah kabupaten Gowa melalui Feeder Parambanoa. Setelah beroperasi nanti, selain masyarakat bisa menikmati daya yang dihasilkan, keberadaan PLTM Sapaya ini juga meningkatkan keadalan dan fleksibilitas sistem distribusi Parambanoa milik PLN. Distribusi itu meliputi Kecamatan Sapaya, Kecamatan Bonto Lempangan, Kecamatan Tompo Bulu dan Kecamatan Tinggi Moncong.

Proses pembangungan PLTM ini, dari aspek pemenuhan aturan dan persyaratan, sudah pada tahap finalisasi rekomendasi PT PLN Wilayah Sulselrabar. Jika tak ada aral melintang, perjanjian jual beli listrik (PJBL) akan didapatkan pada Agustus 2015 ini. Setelah itu, pada akhir 2015 akan segera melakukan konstruksi dan diharapkan bisa beroperasi pada tahun 2017.

Perseroan, melalui beberapa anak perusahaannya, sudah memulai beberapa proyek pembangkit listrik minihidro. Saat ini, Perseroan juga sedang melakukan pembangunan PLTM Ma’dong di Toraja Utara dengan kapasitas 10 MW. Proyek ini direncakan juga akan segera beroperasi pada tahun 2016 yang akan memasok kebutuhan listrik di daerah Rantepao. Di daerah tersebut, kebutuhan listrik banyak digunakan untuk mendorong industri pariwisata dan industri lain yang diharapkan bisa mendorong perekonomian di daerah tersebut.

Bagi Kupon Rp23 miliar

Sementara itu, pada Juni 2015 ini, Perseoran kembali memenuhi kewajibannya untuk pembayaran kupon obligasi untuk ke-10 kalinya sebesar Rp23.452.500.000,00,- (dua puluh tiga miliar empat ratus lima puluh dua juta lima ratus ribu rupiah). Pembayaran kupon ini dilakukan sesuai jadwal sejak perseroan mengeluarkan emisi pada tahun 2012 lalu sebesar Rp 1 triliun. Emisi ini terbagi atas obligasi serie A sebesar Rp 219 miliar dengan suku bunga 8,6%, obligasi serie B sebesar Rp 581 miliar dengan suku bunga 9,6%, dan sukuk ijarah sebesar Rp 200 miliar dengan fee ijarah sebesar 9,6% periode pembayaran masing masing selama 3 dan 5 tahun.

Pembayaran kupon obligasi yang telah disetorkan ke rekening KSEI pada hari Jumat tanggal 29 Mei 2015 sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh KSEI dimana kupon tersebut akan diterima oleh masing-masing pemilik obligasi pada tanggal 1 Juni 2015.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: