Muhaimin Iskandar Nggak Dapat Efek Elektoral dengan Suarakan Penghapusan Pilgub, Pengamat: Kurang Menarik!
Wacana menghapus jabatan gubernur atau menghilangkan pilgub langsung yang dilontarkan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin jadi sorotan tajam. Wacana ini juga dianggap hanya guyon awal tahun. Wacana tersebut tak akan membawa dampak elektoral bagi capres PKB tersebut.
Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, tak ada peningkatan elektabilitas dari Cak Imin dengan melontarkan gagasan yang kontroversial itu. Dia meyakini pernyataan tersebut hanya direspons biasa oleh publik dan tidak membawa implikasi menguatnya elektabilitas Cak Imin sebagai capres maupun cawapres.
"Efek dari isu ini enggak kuat, kurang menarik. Praktis tak ada efek elektoral," ujarnya dilansir dari Akurat.co, Minggu (5/2/2023).
Menurut Ray, wacana Cak Imin menghapus jabatan gubernur hanya mentok pada level diskursus yang dalam hitungan hari bakal berlalu begitu saja. Artinya, posisi tawar PKB yang berkoalisi dengan Gerindra tak mengalami perubahan.
Gerindra-PKB membangun kerja sama politik dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang kini telah memiliki kantor sekretariat bersama.
Koalisi ini belum mendeklarasikan capres-cawapres yang bakal diusungĀ pada Pilpres 2024. Sementara dalam sejumlah hasil survei elektabilitas Imin tak pernah tembus tiga besar capres terkuat atau kalah jauh dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Ray menilai, dalam perjalanannya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya pasti melakukan evaluasi menyeluruh terkait pencapresan. Dalam hal ini, sulit membayangkan elektabilitas Imin bisa menguat atau minimal mengimbangi Prabowo Subianto.
Selain itu, Ray menilai, seluruh konstelasi politik yang terbangun sekarang ini sejatinya masih rentan. Konfigurasi bisa berubah pada menit-menit akhir, sehingga terbentuknya Sekber Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bukan jaminan Gerindra-PKB solid.
"Tidak ada jaminan koalisi ini bertahan, pada last minute bisa bubar. Elektabilitas (Imin) belum naik, dan nampak Prabowo masih setengah hati," kata Ray.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: