Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Surya Paloh yang Lakukan Pertemuan dengan Sejumlah Elite Politik, Pengamat: Ingin Mendinginkan Suasana

        Soal Surya Paloh yang Lakukan Pertemuan dengan Sejumlah Elite Politik, Pengamat: Ingin Mendinginkan Suasana Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Manuver Ketua Umum (Ketum) Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh yang lakukan pertemuan dengan sejumlah pimpinan partai dan elite politik saat isu reshuffle mencuat ditengarai sebagai upaya meredam kegaduhan di tubuh koalisi pemerintahan. 

        "Ada kesan, Surya Paloh diminta menemui ketum partai koalisi pendukung pemerintah. Tujuannya untuk mendinginkan suasana kegaduhan di internal partai koalisi," kata Pengamat Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga saat dihubungi di Jakarta, Senin (6/2/2023). 

        Terlebih, lanjut dia, setelah menyatakan penuh mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden, NasDem terus mendapat sorotan tajam ihwal hubungannya dengan koalisi pemerintahan, terutama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

        Baca Juga: Surya Paloh Dipanggil ke Istana, Analisis Rocky Gerung Nggak Main-main: Jokowi Harus Terima Fakta Anies Baswedan Itu...

        "Kalau Surya Paloh bertemu Ketum Golkar dan berencana ketemu Ketum PDIP, tampaknya hal itu permintaan dari Istana. Sebab, hal itu dilakukan Surya Paloh setelah bertemu Presiden Joko Widodo di Istana," ujarnya. 

        Lebih lanjut, Jamiluddin menuturkan, safari politik Surya Paloh yang bertemu sejumlah pemimpin partai politik dan Presiden Jokowi bukan untuk menarik dukungan terhadap Anies Baswedan. Melainkan upaya untuk menjaga keharmonisan hubungan antar sesama koalisi pemerintahan. 

        Baca Juga: Gerindra Panik Sampai 'Teriak-teriak' Klaim Perjanjian dengan Anies Baswedan? Refly Harun Sampai Heran: Kalau Prabowo Kalah Ya Harus...

        "Jadi, safari politik Surya Paloh ke partai koalisi pemerintah tidak bermaksud untuk mengabaikan Koalisi Perubahan, apalagi meninggalkan Anies. Koalisi Perubahan tampaknya akan tetap solid meskipun Nasdem mendapat tekanan dari partai pendukung Jokowi," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: