Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Strategi Teriak Utang dan Klaim Perjanjian oleh Gerindra Disebut Upaya 'Membusukkan' Nama Anies Baswedan: Prabowo Terancam Kalah Lagi!

        Strategi Teriak Utang dan Klaim Perjanjian oleh Gerindra Disebut Upaya 'Membusukkan' Nama Anies Baswedan: Prabowo Terancam Kalah Lagi! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gerindra lewat beberapa kadernya mendadak mempermasalahkan klaim perjanjian dan utang Anies Baswedan ke mereka. Hal ini kencang disuarakan seiring Anies yang kini sudah pegang tiket nyapres 20 persen suara setelah 3 partai resmi beri dukungan.

        Mengenai hal ini, Wartawan Senior dari Forum News Network (FNN) Hersubeno Arief mengungkapkan sibuknya elite Gerindra mempermasalahkan klaim janji dan utang Anies adalah upaya membusukkan atau menjatuhkan nama eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

        “Bolehlah ribut-ribut ini kita anggap sebagai upaya downgrade Citra Anies sebagai seorang figur yang tidak bisa pegang janjinya, ‘bagaimana dengan orang terdekat pendukungnya saja dia tidak bisa pegang janjinya apalagi pada rakyat yang dia tidak punya ikatan kuat’, jadi kira-kira begitu image yang ingin dibangun,” ujar Hersu melalui kanal Youtube Hersubeno Point, dikutip Senin (6/2/23).

        Baca Juga: Sukses Buat Jokowi Terkesan Tak Berdaya Soal Reshuffle dan Penuhi Dukungan untuk Anies Baswedan, Strategi Surya Paloh Sukses Besar!

        Bukannya tanpa alasan, Hersu mengungkapkan saat ini Prabowo memang terancam dengan kehadiran Anies Baswedan. Sebagaimana analisis yang berkembang, Anies disebut sukses menjaring pemilih dan pendukung Prabowo, di mana Prabowo sendiri memilih bergabung dengan Jokowi di pemerintahan.

        Jika kalah kembali lawan Anies Baswedan di 2024, maka Hersu mengungkapkan Prabowo harus menerima kenyataan pahit. Kenyataan tersebut adalah Prabowo harus kembali kalah dengan status “Hattrick Kekalahan” bahkan 4 kali jika dihitung dari 2009 di mana Prabowo menjadi cawapres Megawati Soekarnoputri.

        Baca Juga: Tinggalkan Anies Baswedan dan Kembali ke Pangkuan Jokowi Disebut Hanya Akan Buat NasDem 'Rugi Bandar', Surya Paloh Siap-siap Aja!

        Belum lagi kenyataan yang harus Prabowo terima yakni kalah oleh orang yang dia besarkan di politik.

        “Prabowo terancam untuk ketiga kalinya “Hattrick” kekalahan pilpres... kalau ditambah dengan Pilpres 2009 saat dia maju jadi cawapres Megawati maka jadi 4 kali Prabowo gagal,” ujar Hersu.

        Daripada sibuk mengklaim tanpa adanya kejelasan, Hersu menyarankan agar Prabowo dan para kader yang telah terlanjur wara-wiri berteriak masalah ini untuk tampil ke publik menunjukkan klaim perjanjian dan utang yang dimaksud.

        Toh menurut Hersu semua pihak yang diklaim terlibat sampai saat ini masih hidup dan bisa menunjukkan kebenaran yang sesungguhnya, bukan malah membuat kegaduhan atas klaim sepihak.

        “Daripada semacam itu jadi senjata makan tuan mengapa perjanjian itu tidak dibuka saja di depan publik, toh saksi dan pihak yang menyimpan dokumen itu masih ada semua,” jelasnya.

        Baca Juga: Telak! Ganjar Pranowo Melampaui Anies Baswedan, Relawan Bangga: Gubernur Kampung Unggul Dibandingkan Gubernur Fasih Bahasa Inggris!

        “Dengan begitu semuanya jadi terang benderang nggak perlu digoreng lagi dan menimbulkan persepsi yang keliru. Dengan begitu kandidat Capres yang nantinya akan berlaga dalam Pilpres 2024 bisa lebih fokus bicara program, itu lebih penting,” tambahnya.

        Sebelumnya, Salah satu elite Gerindra yang juga eks tandem Anies di DKI lalu sekaligus mantan cawapres Prabowo di 2019 sesumbar ada perjanjian antara Anies dan Gerindra, lebih khusus ke Prabowo dan dirinya.

        Bahkan ia mengklaim perjanjian tersebut masih berlaku, meskipun ketika ditanya lebih lanjut soal muatan perjanjian tersebut, Sandiaga pilih diam seribu bahasa.

        Baca Juga: Diam saat Habib Rizieq Dipenjara, Advokat Pertanyakan Spanduk Anies Baswedan Tegakkan Khilafah: Dia Itu Menghindar Soal Isu Umat Islam!

        “Jadi perjanjian itu perjanjian yang menurut saya memikirkan kepentingan bangsa dan negara, kepentingan saat itu kita mencalonkan, kepentingan apa yang pak Prabowo harapkan kepada kita berdua dan poinnya," tutur Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/1/2023).

        Sementara itu, DPP Gerindra sendiri yang mengklaim pegang perjanjian tersebut yang bermaterai menegaskan tidak akan membuka perjanjian tersebut ke publik.

        Baca Juga: Kasihan dengan Kubu Lawan, Rocky Gerung Jengkel dengan Pihak yang Masih Puji dan Bela Anies Baswedan: Nggak Adil Anies Menang 80 Persen!

        Soal utang juga heboh yang mana disebut ada utang Anies sejumlah 50 Miliar untuk kepentingan Anies dan sandiaga di Pilgub DKI Jakarta. Kubu Anies pun menegaskan utang tersebut sudah lunas seiring Gerindra yang terus mempermasalahkan hal tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: