Firasat Akan Dapat Anak Gajah, Kemensos Datang Wujudkan Mimpi Penyandang Disabilitas di Banyumas
Tohir merupakan warga Ajibarang Kulon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah tidak menyangka akan mendapat bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa motor roda tiga. Kini, ia menjadi semangat untuk mengantar bambu dan kayu balok yang dijualnya kepada pembeli.
Pria berusia 61 tahun ini merupakan penyadang disabilitas fisik. Kedua tangganya terpaksa diamputasi akibat kecelakaan kerja yang dialaminya pada tahun 1992.
Ia becerita dirinya dulu merupakan tukang batu atau kuli bangunan. Saat terjadi kecelakaan tersebut, ia mengira dirinya akan meninggal dunia.
"Saya tersetrum tiang listrik. Saat tersetrum, saya sudah mengucapkan inalillahi wa innailaihi rojiun. Saya mengira akan mati. Sudah 5 detik atau 5 menit saya bangkit. Ternyata masih hidup," cerita Tohir saat ditemui di lapak usahanya di Ajibarang, Banyumas, Rabu (8/2/2023).
Sempat pesimis dengan hidupnya, Tohir akhirnya menemukan titik balik kehidupannya pada tahun 1995. Ia bertemu dengan pahlawan hidupnya yang memberikan dirinya pekerjaan.
Saat itu, tetangga adiknya yang merupakan Warga Negara Asing memintanya untuk dicarikan bambu sejumlah 1300 batang.
"Saya tahun 1993 sempat pesimis bagaimana hidup saya. 1995 adalah tahun kebangkitan saya. Saya diberi pekerjaan mencari bambu 1.300. Saya tidak bilang apa-apa. Langsung mengucapkan terima kasih. Saya langsung dikasih uang Rp2 juta," jelas Tohir.
Berawal dari pesanan itu, ia memulai usahanya hingga dapat menyekolahkan anak-anaknya. Awalnya, dia hanya memikul bambu tersebut saat mengatar pesanan kepada pembeli hingga akhirnya kini mendapat bantuan motor roda tiga tersebut.
Semenjak mendapat bantuan tersebut, bapak dari tiga anak itu mengaku sangat terbantu meringankan pekerjaannya. "Sebabnya sekarang bisa memuat muatan banyak. Sudah mampu. Saya menerima bantuan ini sudah 3 bulan. Karena motor roda tiga ini membuat beban saya lebih ringan. Jadi menambah semangat saya. Alhamdulillah, semoga motor roda tiga ini bisa bermanfaat," tuturnya.
Sementara itu, anak kedua Tohir yang bernama Neni (35) mengaku kaget orangtuanya mendapat bantuan motor roda tiga. Pasalnya, selama ini Tohir tidak pernah mendapat bantuan sosial apapun.
"Bukan hanya kaget lagi, tapi tidak menyangka. Pertama kali kan, bapak minta fotokopi KK sama KTP, pikirannya itu buat hutang atau apa. Ternyata mau dikasih motor. Saya bilang beneran tidak sampai segitunya," ungkap Neni.
Neni mengaku sebelum mendapat bantuan dari ATENSI, sang ayah bermimpi mendapat anak gajah. Ternyata itu merupakan firasat, tidak lama kemudian Tohir mendapat bantuan tersebut.
"Bapak itu sebelum dikasih motor bapak itu mimpi. Mimpinya dapat anak gajah, anak gajah kan gede ya itu bawanya gimana. Sempet dikasih firasat dapet anak gajah, anak gajah gede bawanya susah. Eh ya alhamdulillah dapat motor, luar biasa enggak nyangka bisa dapat. Terus tanpa daftar tanpa apa gitu loh," jelas Neni.
Dimata Neni, sang ayah merupakan orang yang luar biasa. Ia mengaku Tohir yang memberikan semangat kepada anak-anaknya saat sang istri meninggal pada tahun 2012 karena kanker payudara.
Baca Juga: Tak Mau Berlarut-larut Menagih Soal Utangnya Anies Baswedan, Sandiaga Uno: Lebih Baik...
"Bapak selalu semangat, kita yang sebagai anaknya kayak gimana ya. Tapi bapak selalu mengatakan kepada anaknya untuk semangat gitu, yang bikin kita semangat justru karena Bapak semangat. Jadi kita ikut semangat," tutup Neni.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: