Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menparekraf Dorong Pelaku Ekraf Kota Makassar Tetapkan Subsektor Ekraf Unggulan

        Menparekraf Dorong Pelaku Ekraf Kota Makassar Tetapkan Subsektor Ekraf Unggulan Kredit Foto: Kemenparekraf
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Makassar bersama pemerintah setempat memperkuat ekosistem ekonomi kreatif dengan menetapkan salah satu dari 17 subsektor ekraf yang diunggulkan untuk dapat dikembangkan secara intensif melalui program Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia. Dengan begitu, target penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas dapat terealisasi.

        Menurutnya, Kota Makassar yang dikenal dengan Masjid 99 Kubah memiliki potensi ekonomi kreatif yang sangat prospektif untuk dikembangkan. Salah satunya kuliner. Belum lama ini, Makassar meluncurkan tagline baru "Makassar Kota Makan Enak", mengingat banyaknya kuliner khas Makassar yang sering kali memanjakan lidah para wisatawan, misalnya Coto Makassar, Konro, Jalangkote, hingga Pallubasa. Makassar juga memiliki festival seni pertunjukan dan budaya tahunan terbesar "F8 Makassar".

        Baca Juga: Menparekraf: Istana Amantubillah Mempawah Daya Tarik Wisata Budaya Kalbar

        Karenanya, Menparekraf mendorong Pemerintah Kota Makassar bekerja sama dengan pelaku ekonomi kreatif memetakan subsektor mana yang akan menjadi unggulan melalui proses Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I). Dengan begitu, Makassar nantinya bisa dinobatkan sebagai Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia.

        "Sepertinya Makassar sudah siap mengikuti proses uji petik. Ini perlu dilakukan mengingat ekonomi kreatif adalah pendongkrak dan lokomotif kebangkitan ekonomi kita. Utamanya dalam memenuhi target pencapaian lapangan kerja sebanyak 4,4 juta di tahun 2024," kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/2/2023).

        Menparekraf Sandiaga juga mendorong pelaku ekraf yang ada di Makassar untuk dapat bergabung dalam e-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP) sehingga mereka dapat memperluas peluang usaha.

        "Karena kalau sudah masuk E-Katalog Lokal, pemerintah bisa langsung membeli tanpa harus melakukan penunjukan melalui manual. Jadi, ini adalah program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu," ujar Menparekraf.

        Kehadiran Kelana Nusantara di Makassar merupakan upaya Kemenparekraf/Baparekraf mendorong pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Makassar serta membangun jejaring yang lebih kuat antara sesama pelaku ekonomi kreatif, pemerintah kota, dan pemerintah pusat.

        Selain itu, Kelana Nusantara memberikan ruang antara Menparekraf dengan pelaku ekonomi kreatif di Makassar berdialog seputar tips dan trik menjadi pengusaha sukses hingga kendala yang dihadapi dalam mengembangkan produk ekonomi kreatif.

        "Ini adalah Kelana Nusantara pertama di tahun ini, di Makassar sebagai gerbang dari Indonesia bagian Timur. Satu bukti dan realisasi bahwa Kemenparekraf mewakili Pemerintah Indonesia memfokuskan pengembangan pariwisata dan ekraf di Indonesia Timur khususnya di Kota Makassar," kata Menparekraf Sandiaga.

        Baca Juga: Kencangkan Ikat Pinggang, Kemenparekraf Kejar Program DPSP Harus Selesai Sebelum 2024

        Opening Sentral Oleh-oleh dan UMKM New Makassar Mall

        Menparekraf Sandiaga sebelumnya juga berkesempatan menghadiri Bazar UMKM dan Pembukaan Sentral Oleh-oleh yang berada di lantai 2 New Mall Makassar. Lokasi ini akan menjadi etalase dari produk dalam negeri yang diisi kurang lebih 135 pelaku UMKM.

        New Makassar Mall awalnya merupakan pasar yang didirikan pada tahun 1980-an. Kemudian pada tahun 2017 bertransformasi menjadi pusat perbelanjaan yang diharapkan bisa membuka peluang usaha lebih banyak.

        "Kami hadir di sini untuk mendukung UMKM karena industri besar juga harus didukung dengan pelaku ekonomi kreatif. Apalagi, 64 persen ekonomi kita juga berasal dari UMKM. Jadi kita tidak boleh tinggal diam. Kita harus sama-sama mendukung, berkolaborasi demi kebangkitan ekonomi tanah air," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: