Setelah Kartu Pra-kerja, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan sederet kartu lainnya, kali ini Presiden Jokowi mengeluarkan Kartu Tani atau Kartu Tani Digital.
Program Kartu Tani ini disebut-sebut bisa mempermudah para petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi yang mana sebelumnya mereka harus terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Pangan Indonesia (SIMPI).
Meski begitu, Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu atau Said Didu mengatakan dengan semakin dikeluarkannya banyak kartu, masyarakat semakin tau tindakan rutin daripada presiden Indonesia ini.
Baca Juga: Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati, Jokowi Langsung Diwanti-wanti: Segeralah Turun Mesin!
“Waktu itu kalau mau pemilu muncul mobil listrik Esemka, terus hilang. Nah kalau ada masalah maka bikin kartu, semua masalah selesai. Ingat dulu ada KIS, kartu Indonesia Sehat. Terus lapangan kerja tidak ada, bikin Kartu Prakerja. Pupuk langka bikin Kartu Pupuk Elektronik, begitu terus,” kata Said melansir dri Youtube Channel, MSD, Selasa (14/02/23).
“Tapi dia gak sadar, bukan itu masalahnya. Jadi saya katakan Kartu Indonesia Sehat atau KIS itu kan muncul karena masalahnya tuh adalah tentang tidak tertutupinya iuran kesehatan dan menyebabkan rakyat susah ke fasilitas kesehatan,” tambahnya.
“Masa, tidak bisa bikin SIM kalau tidak bayar BPJS misalnya, tapi yang diselesaikan malah kartunya bukan masalahnya. Lalu, kartu pra kerja yang masalah itu tidak ada lapangan kerja bukan masalah punya atau tidak kartu pra kerja itu,” jelasnya.
Menurut Said, sangat aneh seorang presiden yang memimpin pemerintah ingin memelihara pengangguran karena sistem kartu pra kerja adalah mendata pengangguran sebenarnya.
“Untuk kartu pupuk, sebenarnya kartu seperti itu sudah ada sejak 2008 kartu. Pemerintah ini sebenarnya lagi bikin masalah kan dengan pengurangan subsidi pupuk,” kata dia.
“Nah, dari awalnya lebih dari 30 komoditas yang disubsidi tahun 2020 sampai 2022 lebih dari 30 komunitas yang disubsidi dengan 9 jenis pupuk yang disubsidi tapi dikurangi,” jelasnya.
Jadi kata Said, sekarang hanya 9 jenis tanaman yang disubsidi, sektor perikanan sudah tidak ada, perkebunan sudah tinggal perkebunan tebu juga. Dan kemudian tinggal sisa 3 jenis pupuk yang disubsidi saat ini.
Baca Juga: Dikenal Keras Mengkritik, Sikap Ahmad Dhani Saat Menyapa Jokowi Disoroti: Gimana Ya Perasaannya...
“Tapi yang menariknya adalah disaat yang sama pemerintah bisa memberikan subsidi untuk mobil listrik dan motor listrik,” jata dia.
“Nah terus sekarang dibikin kartu lagi, meluncurkan kartu lagi. Jadi saya katakan Pak Jokowi sering sekali membikin kebijakan untuk tanda kutip mengelabui permasalahan, menutupi permasalahan,” ungkapnya.
“Karena kartu adalah upaya menutup permasalahan yang sebenarnya yang terjadi, ya seperti gimmick saja lah,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: