Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Said Didu Curigai Ada ‘Mafia Kartu’ dalam Pemerintahan Presiden Jokowi: Yang Terbaru Kartu Tani Digital!

        Said Didu Curigai Ada ‘Mafia Kartu’ dalam Pemerintahan Presiden Jokowi: Yang Terbaru Kartu Tani Digital! Kredit Foto: Istana RI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu atau Said Didu mencurigai adanya mafia kartu dalam pemerintahan Presiden Jokowi

        Bukan tanpa alasan, ini kata dia karena Presiden Jokowi tidak pernah absen mengeluarkan jurus ‘kartu’ selama menjabat sebagai presiden. 

        Untuk diketahui, setelah Kartu Pra-kerja, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan sederet kartu lainnya, kali ini Presiden Jokowi mengeluarkan Kartu Tani atau Kartu Tani Digital.

        Baca Juga: Keceplosan, Gibran bin Jokowi Macam Berikan Sinyal Maju Jadi Next Anies Baswedan

        Program Kartu Tani ini disebut-sebut bisa mempermudah para petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi yang mana sebelumnya mereka harus terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Pangan Indonesia (SIMPI).

        “Sekarang dibikin kartu lagi, meluncurkan kartu lagi. Jadi saya katakan Pak Jokowi sering sekali membikin kebijakan untuk tanda kutip mengelabui permasalahan, menutupi permasalahan,” ungkapnya.

        “Karena kartu adalah upaya menutup permasalahan yang sebenarnya yang terjadi, ya seperti gimmick saja lah,” jelasnya.

        Dan rakyat sudah tahu bahwa kartu tani itu hanya gimmick, tidak ada nilainya. Ia menambahkan, selain gimmick, dirinya agak was-was ada pebisnis kartu di sekitar kekuasaan.

        “Contohnya begini, berapa biaya untuk membuat kartu? itu yang pertama. Yang kedua, kalau kartu itu diisi uang  dan tersisa,” kata dia.

        “Anggaplah satu kartu diisi Rp10.000, rata-rata kan nggak mungkin habis kalau pemiliknya 20 juta pemilik kartu. Maka 20 juta tertanam uang Rp10.000 saja satu kartu yang tidak bisa cair lagi kan nggak mungkin lagi beli apapun Rp10.000 itu,” tambahnya. 

        Baca Juga: Keceplosan, Gibran bin Jokowi Macam Berikan Sinyal Maju Jadi Next Anies Baswedan

        “Maka 20 juta kali 10.000 sama dengan 2 miliar. Nah itu saya takutnya ada pengusaha kartu di sekitar kekuasaannya, sehingga semua sengaja dikartukan gitu loh,” jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: