Manuver-manuver terus dilakukan elite politik menjelang Pemilu 2024. Mengenai hal ini, pertemuan Prabowo Subianto dengan Khofifah Indar Parawansa mengundang banyak spekulasi. Tak terkecuali kesan yang menyimpulkan koalisi Gerindra-PKB tak kompak dan terbuka potensi cerai sebelum menuju ke pelaminan.
Pengamat politik Hendri Satrio menyebutkan, pertemuan Prabowo-Khofifah bisa jadi akrobat politik menteri pertahanan yang diusung oleh Gerindra maju sebagai capres. Pertemuan tersebut seolah merespons pertemuan Ketum PKB Muhaimin Iskandar dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang menjadi motor Koalisi Indonesia Bersatu.
“Yang jelas saat ini Gerindra-PKB mencitrakan diri sebagai koalisi yang kompak,” kata Hendri di Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Menurutnya, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang dibentuk Gerindra-PKB nampak beku. Maksudnya belum melakukan gerakan apapun kendati sudah mendirikan kantor sekretariat bersama (Sekber).
Pada sisi lain, kedua parpol juga mengusung ketum masing-masing sebagai capres. Namun nampaknya Gerindra belum percaya diri untuk memasangkan Prabowo-Imin.
Sementara hubungan Khofifah-PKB sudah bukan rahasia umum lagi berjarak. Khofifah lebih identik dengan NU yang sekarang ini hubungannya mulai renggang dengan PKB.
Dengan begitu, Hendri menilai, terdapat potensi Gerindra memasangkan Prabowo-Khofifah dengan konsekuensi kehilangan PKB sebagai mitra koalisi. “Kecuali nantinya ada kompromi-kompromi politik,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto