PSI Beri Jawaban Menohok Soal Partai Ummat yang Ngotot Pakai Politik Identitas Sebagai Alat Kampanye
Wakil ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Andy Budiman memberikan jawaban menohok kepada Partai Ummat, khususnya kepada Amien Rais dan ketua umum Partai, Ridho Rahmadi.
Sebelumnya, Ridho dalam Rakernas partai sempat bicara lantang bahwa partai Ummat akan mengusung politik identitas, pernyataan Ridho ini langsung dipertegas Amien Rais yang adalah Ketua Majelis Syuro partai tersebut.
Tidak cukup itu saja, pengamat politik Rocky Gerung pun mendukung pilihan partai Ummat mengusung politik identitas, kemudian ada Ketua DPP Partai Nasdem, Effendi Choiri juga lantas menyetujui pilihan partai itu.
Baca Juga: Nyatakan Dukung Anies Baswedan, Ucapannya Amien Rais Tajam: Lawan Kezaliman, Tegakkan Keadilan!
“Maafkan saya kalau saya kembali mengangkat partai solidaritas Indonesia, tapi buat saya mereka semakin nampak mengagumkan. Ini terlihat kembali saat mereka secara terbuka mengomentari pernyataan partai Ummat soal politik identitas,” kata Ade Armando melansir dari Cokro TV, Jumat (17/02/23).
“PSI dengan sangat jernih menjelaskan apa yang dimaksud politik identitas dan mengapa itu berbahaya. Penjelasan itu mereka lontarkan untuk menanggapi pernyataan ketua umum partai Ummat yang juga adalah menantu politisi senior, Amien Rais, Ridho Rahmadi,” tambah dia.
Pandangan-pandangan ini, kata Ade yang kemudian dibantah secara cemerlang oleh PSI melalui video Andy Budiman, dari awal ia menunjukkan kesalahpahaman Ridho, Amien, Rocky dan Effendi.
“Menurutnya penolakan terhadap politik identitas di dalam berarti menolak partai dengan identitas keagamaan tertentu dan meniadakan agama dari politik,” katanya.
“Apakah sebuah partai boleh dan sah jika memiliki landasan identitas keagamaan? Tentu saja sah kata Andi, karena sejak dulu pun kita punya partai yang membawa Bendera Islam, seperti PPP, PKS atau Partai Bulan Bintang,” tambahnya.
“Jadi bukan itu politik identitas yang ditolak, penolakan terhadap politik identitas juga bukan berarti meniadakan agama dari politik,” jelasnya.
Menurut Andy, ujar Ade bagi para pemeluk agama yang taat agama memang adalah sumber nilai dalam hidupnya agama.
“Kata Andi menjadi koridor dalam mengambil sikap dan tindakan dalam hal ini penolakan terhadap politik identitas bukan berarti seseorang harus meninggalkan agamanya saat berpolitik,” katanya.
“Definisi politik identitas bukan itu sejarah di politik identitas katanya, adalah ketika seseorang atau sebuah kelompok atau partai politik hanya memperjuangkan kepentingan kelompok mereka berdasarkan landasan identitas, baik agama atau ras,” tambahnya.
“Dan pada saat bersamaan mengesampingkan kepentingan dan hak-hak masyarakat yang lebih luas,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty