Halo Pak SBY! Bentar Lagi Anas Urbaningrum Bebas dari Penjara, PKN: Korban Kriminalisasi Ini Akan Bangkit Kembali
Eks Ketua Umum Partai Demokrat yang terlibat kasus Hambalang, Anas Urbaningrum, dijadwalkan bebas dari penjara pada April 2023. Kepulangannya akan disambut Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Dalam hal ini, Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika mengaku menyiapkan jabatan khusus untuk Anas setelah keluar dari jeruji besi.
Baca Juga: April 2023 Keluar, Eko Berani Jamin Anas Urbaningrum Bakal Bikin AHY dan SBY Sempoyongan
"Kita juga berharap, nantinya Mas Anas di bulan April sudah di luar (bebas), itu lebih tancap gas lagi, dan mungkin di antara dari sekarang sampai menjelang April akan lebih banyak tokoh yang akan bergabung?" ucap Gede Pasek Suardika dalam konferensi pers di Kantor Pimpinan Nasional PKN, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2023).
Anas Urbaningrum diproyeksikan akan menempati jabatan khusus di PKN yang bertugas untuk menentukan arah perjuangan PKN ke depan. Struktur partai tersebut akan ditentukan pada bulan April.
"Kita berharap Mas Anas dengan Pak Laksamana Sukardi (eks politikus PDIP dan mantan Menteri BUMN) punya jabatan khusus di sebuah struktur partai yang akan nanti kita tentukan di bulan April. Struktur ini adalah penentu arah perjuangan PKN ke depan. Jadi, dia ada semacam majelis lah," ucap Gede Pasek.
Baca Juga: Baliho Anas Urbaningrum Berdiri Gagah di Dekat Kediaman SBY, Ketum PKN: Dia Korban Kriminalisasi!
Terkait dengan ramainya baliho Anas Urbaningrum yang terpasang di dekat rumah Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Gede Pasek menegaskan bahwa PKN tidak terlibat di dalam pemasangan baliho tersebut.
"Kalau dari PKN, kita kasih logo. Lengkapi semua, ya, sekalian promosi, kan," ucap Gede Pasek.
Anas Urbaningrum merupakan terpidana perkara korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang tahun 2010-2012. Berdasarkan putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung, Anas Urbaningrum dijatuhi hukuman delapan tahun penjara dan denda Rp300 juta subsider tiga bulan kurungan.
"Kami juga sangat yakin Mas Anas, dan kami juga yakini korban kriminalisasi, ya, akan bisa bangkit lagi dan meramaikan dinamika politik yang ada, biar nggak itu-itu saja," kata Gede Pasek.
Baca Juga: Hasto PDIP Kritik SBY Dibalas 'Omong Kosong Belaka', Disuruh Ngurus Harun Masiku Saja
Pasek juga mengonfirmasi akan bergabungnya mantan menteri BUMN era pemerintahan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri, Laksamana Sukardi, ke PKN.
"Kami sangat yakini, ketika sudah masuk (PKN), beliau ini bukanlah tipikal gerbong, tapi lokomotif yang menarik banyak gerbong dan kemudian membuat ini semakin berkembang," kata Pasek.
Gede meyakini, bergabungnya Laksamana Sukardi akan memperkuat strategi PKN untuk mendapatkan kursi legislatif, baik tingkat nasional maupun provinsi atau kabupaten/kota. Dalam kesempatan tersebut, Laksamana Sukardi mengatakan bahwa, ia melihat PKN berpotensi untuk menjadi partai yang besar, yang akan membangun dan memperbaiki kondisi bangsa dan negara.
"Itu yang saya inginkan. Sama-sama membangun dari nol. Kita masih murni, tadi sesuai yang saya katakan, tantangan ya besar, berat, karena supaya (PKN) tidak terbawa arus yang lama," ucap Laksamana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas