Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Antisipasi Tren Lonjakan Inflasi Ramadan, Pemerintah Diminta Kendalikan Harga Tiga Komoditas Ini

        Antisipasi Tren Lonjakan Inflasi Ramadan, Pemerintah Diminta Kendalikan Harga Tiga Komoditas Ini Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Pusat Statistik (BPS) mewanti-wanti pemerintah untuk mewaspadai peningkatan inflasi di bulan Ramadan. Pasalnya, tren menunjukkan adanya kecenderungan kenaikan inflasi di bulan itu.

        "Berdasarkan tren beberapa tahun terakhir ini terlihat inflasi pada bulan Ramadan perlu dikelola dengan mengendalikan harga-harga komoditas yang kemungkinan dominan mendorong inflasi,”Kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini di Jakarta, kemarin.

        Baca Juga: Pak Jokowi, Beras Masih Menjadi Penyumbang Utama Inflasi Nih

        Komoditas yang perlu diwaspadai diantaranya bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, daging ayam ras dan beberapa komoditas lainnya. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, pada bulan Ramadan 2019 yang jatuh pada Mei mengalami inflasi sebesar 0,68%.

        Inflasi itu didorong oleh cabai merah, daging ayam ras dan bawang putih. Lalu pada 2020, Ramadan terjadi di April dan mengalami inflasi 0,08%. Kemudian pada 2021, Ramadan terjadi pada April dan inflasi tercatat 0,13%.

        Komoditas yang dominan menyumbang andil pada inflasi ialah daging ayam ras, minyak goreng dan jeruk. Pada Ramadan 2022, yang jatuh di bulan April inflasi tercatat 0,95%. Komoditas yang dominan mengerek inflasi ialah minyak goreng, bensin, dan daging ayam ras.

        “Berdasarkan tren beberapa tahun terakhir ini terlihat bahwa inflasi pada bulan Ramadan perlu dikelola dengan mengendalikan harga-harga komoditas yang kemungkinan akan dominan akan mendorong inflasi,”tegasnya.

        BPS juga menyatakan tingkat inflasi umum secara tahunan pada Februari 2023 berada di angka 5,47%. Inflasi itu lebih tinggi bila dibandingkan dengan Januari 2023 yang tercatat 5,28% dan Februari 2022 sebesar 2,06%.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: