Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai tukar petani (NTP) per Februari 2023 sebesar 110,53 atau naik 0,63% dibanding NTP bulan sebelumnya yang sebesar 109,84.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengungkapkan bahwa peningkatan keuntungan itu karena kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,89%, lebih tinggi kenaikan indeks harga yang dibayar petani (lb) sebesar 0,26%.
“Komoditas dominan yang berpengaruh terhadap kenaikan indeks yang diterima petani berasal dari kenaikan harga pada komoditas kelapa sawit, karet, dan jagung," kata Pudji di Jakarta, kemarin.
Sebagai informasi, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. Dari NTP, dapat pula diketahui daya tukar (terms of trade) produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Garis besarnya, makin tinggi NTP, secara relatif makin kuat tingkat kemampuan atau daya beli petani. Lebih lanjut dikatakan bahwa kenaikan NTP Februari 2023 dipengaruhi oleh naiknya NTP di dua subsektor pertanian, yaitu NTP subsektor tanaman pangan sebesar 1,23% dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,89%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: