Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Guru-guru di Zona Gempa Turki Mengajar di Sekolah-sekolah Tenda

        Guru-guru di Zona Gempa Turki Mengajar di Sekolah-sekolah Tenda Kredit Foto: Reuters/Suhaib Salem
        Warta Ekonomi, Istanbul -

        Para guru Turki yang juga menjadi korban gempa bumi, berupaya keras untuk menjaga agar kelas tetap berjalan sehingga tidak ada siswa yang tertinggal pelajaran.

        Gempa bumi di wilayah selatan Turki pada 6 Februari juga berdampak pada bangunan sekolah dan institusi pendidikan ditutup secara nasional selama lebih dari dua minggu.

        Baca Juga: Bantuan PBB untuk Korban Gempa Belum Berhenti: Ingat Turki Adalah Anggota Pendiri PBB

        Walaupun banyak pusat pembelajaran telah dibuka kembali, pelajaran juga berlanjut di sekolah tenda yang didirikan oleh sukarelawan dan pihak berwenang di zona yang dilanda gempa.

        Hatice Kubra Kurt, seorang guru bahasa dan sastra Turki di distrik Islahiye provinsi Gaziantep mengatakan kepada Anadolu bahwa kelas berlanjut di kota tenda, atau perumahan darurat, untuk para korban gempa.

        "Kami adalah penduduk setempat dan tinggal di Islahiye. Seperti orang lain di kota ini, kami tinggal di tenda-tenda. Oleh karena itu, bersama anak-anak sehat secara psikologis bagi kami, kami saling membalut luka," lanjut dia.

        Kelas sekolah dasar dimulai pada pagi hari, dan sekolah menengah pada sore hari.

        Kurt menjelaskan bahwa para guru melakukan yang terbaik untuk berinteraksi dengan para siswa satu per satu, karena mereka kesulitan berkonstentrasi akibat dampak dari gempa bumi.

        “Kami memulai dengan tingkat aktivitas yang lebih tinggi untuk membantu anak-anak berkonsentrasi sebanyak mungkin, dan kemudian kami mencoba untuk berkonsentrasi pada pelajaran sehingga mereka dapat kembali ke kehidupan sehari-hari di sekolah,”

        "Banyak orang menawarkan bantuan finansial dan moral, serta datang ke sini secara sukarela untuk bekerja. Mereka membantu kami. Beginilah perkembangan saat ini. Anak-anak tidak dapat sepenuhnya memahami skenario karena kami agak ramai pada saat yang sama. Kami sedang menjalani sebuah proses," tambah Kurt.

        Dia mengatakan setiap hari tidak sama dan jumlah siswa bervariasi, tetapi tidak ada yang dipaksa untuk mengikuti kelas.

        Gempa berkekuatan M 7,7 dan 7,6 pada 6 Februari melanda 11 provinsi Turki, Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Elazig, Hatay, Gaziantep, Kahramanmaras, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: