Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Protokoler Jadi Penyebab Perilaku Hedonis Pejabat

        Protokoler Jadi Penyebab Perilaku Hedonis Pejabat Kredit Foto: Unsplash/Shane
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Sekretaris BUMN Said Didu menilai gaya hidup hedon atau bermewah-mewahan yang banyak dilakukan oleh pejabat negara maupun petinggi BUMN dikarenakan pengaruh daripada protokol. 

        "Penyebab gaya hedonis adalah protokol dan penikmat gaya hedonis adalah selalu berlindung ke aturan protokol padahal protokol itu dia sendiri yang atur," ujar Said dalam akun YouTube TVOneNews, Minggu (5/3/2023). 

        Baca Juga: Arogansi dan Hedonisme Mario Dandy Akibat Salah Pola Asuh? Begini Penjelasan Pengamat Sosial UI

        Said mengatakan, bilamana seorang pejabat minta dilayani oleh protokoler maka istri dan anaknya juga akan merasakan pelayanan yang diterima tersebut. 

        "Kalau seorang pejabat yang sudah minta dilayani satu maka istrinya bisa minta dilayani 3 bobotnya, anaknya minta dilayani dua jadi penyebab hedonis ini adalah bapaknya sebenarnya," ujarnya. 

        Bukan hanya itu, Said juga menyoroti terkait hampir sebagian besar daripada pejabat yang selalu menggunakan pengawalan dan menggunakan strobo ketika melintasi jalan di jakarta. 

        "Bagi saya pejabat yang sudah makai strobo di depan saya maka nilainya adalah 0," ujarnya. 

        Ia mencontohkan bahwa ketika berada di zaman orde baru yang diperbolehkan menggunakan strobo adalah pejabat tertinggi di kota itu dan ambulance.

        "Di jakarta hanya pak harto dan wakil yang boleh sekarang hampir semua bupati datang dari daerah pakai strobo di jakarta sehingga kita hidup paling tersiksa itu di jakarta banyak ngiung2nya (strobo) jadi saya minta kurangi strobo, protokoler di kurangi," ucapnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: