PPP Akui Bakal Pertimbangkan Koalisi dengan PDIP, Nasib KIB Dipertaruhkan…

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah melakukan penjajakan menjalin kerja sama politik dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy alias Romy menyebutkan kemungkinan PDIP-PPP berkoalisi memungkinkan karena secara empiris partai berhaluan nasionalis-agamis sudah pernah melakukannya.

Romy menegaskan, penjajakan yang dilakukan bukan menandakan PDIP bakal gabung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“Saya tidak mengatakan KIB. Tetapi PPP saja yang sudah diajak PDIP,” kata Romy melansir dari Akurat.co, Selasa (7/3/2023).

Baca Juga: KIB Tak Tertarik Umumkan Capres-cawapres dalam Waktu Dekat, PPP: Lihat Anies-Sandi di Pilkada DKI...

Menurut Romy, penjajakan yang dilakukan sekarang ini hanya sebatas ajakan koalisi. Belum sampai pada menentukan kandidat capres-cawapres. Namun dia menegaskan, pelaksana tugas (Plt) Ketum PPP Mardiono sudah mengetahui penjajakan ini.

“Belum (membahas capres-cawapres). Baru ajakan koalisi saja," katanya.

Dia menegaskan secara historis PDIP-PPP yang keduanya merupakan parpol hasil fusi pada masa Orde Baru kerap berkoalisi. Bukan hanya pada tingkat pusat tetapi juga di daerah.

Romy menyinggung kerjasama PDIP-PPP pernah dilakukan ketika mengusung Megawati-Hamzah Haz sebagai capres-cawapres pada Pemilu 2024. Pasangan Jokowi-Ma'ruf juga hasil kerja sama PDIP-PPP pada 2019.

"PPP dan PDIP sudah beberapa kali berkoalisi baik di pusat maupun daerah. Ada sejarah Mega-Hamzah, juga Jokowi-Ma’ruf. Di Jateng ada Ganjar-Yasin. Jadi hal yang biasa saja," ujarnya.

Baca Juga: Gandeng Tanoto Foundation, Menteri PPPA Luncurkan Buku Bantu Perkembangan Emosi Anak

Ketika disinggung kembali sudah seberapa dekat kemungkinan PDIP-PPP berkoalisi, Romy enggan memberi penjelasan. Ketika disinggung apakah penjajakan yang dilakukan menandakan PPP bakal meninggalkan KIB, Romy menjawab diplomatis.

"(PPP) bersama PDIP itu bukan berarti KIB bubar kan?" Kata Romy.