Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasang Badan untuk Anies, Kader PKS: Depo Meledak Kok yang Dipermasalahkan Status Tanah Warga? Aneh!

        Pasang Badan untuk Anies, Kader PKS: Depo Meledak Kok yang Dipermasalahkan Status Tanah Warga? Aneh! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ledakan Depo Pertamina di Plumpang masih menyisakan duka mendalam bagi para korban. Kendati demikian, biang keladi peristiwa tersebut masih terus dicari dan dibicarakan. Salah satu pihak yang dipercaya bertanggung jawab atas jatuhnya korban adalah mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

        Ketika mengetahui nama capres usungan partainya terseret dalam kasus yang tengah ramai dibicarakan itu, Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta, M. Taufik Zoelkifli, langsung pasang badan. Menurutnya, peristiwa ini tak bisa dikaitkan dengan soal Anies yang memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kawasan pada wilayah itu.

        Baca Juga: Peristiwa Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ketua DPRD DKI Bilang Kecemasan Eks Gubernur Ahok Terjadi

        Taufik pun membandingkan dengan peristiwa kebakaran karena meledaknya gudang peluru di era Presiden Soeharto tahun 1984 lalu. Meski rumah warga ikut terbakar karena kejadian ini, Taufik menyebut tidak ada pihak yang mempersoalkan status kepemilikan lahan warga sekitar.

        "Tahun 1984, Gudang Peluru KKO Cilandak meledak, berdampak serius bagi warga sekitar, sampai radius 2,5 KM lebih. Tidak ada yang menyalah-nyalahkan status tanah warga sekitar," ujar Taufik kepada wartawan belum lama ini.

        Karena itu, ia merasa heran banyak pihak yang menyeret Anies untuk disalahkan atas kejadian kebakaran Pertamina Plumpang itu.

        Baca Juga: Jokowi Ada Niat Relokasi Penduduk Sekitar Depo Pertamina Plumpang, Warga Tanah Merah Teriak: Bayar Sewanya Gimana Pak?

        "Tahun 2023, Depo Pertamina Plumpang meledak. Lalu ada yang mempersoalkan status tanah warga sekitar? Aneh!," ucap Taufik.

        Sebelumnya, Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Jhonny Simanjuntak, menyebut eks Gubernur Anies Baswedan dan PT Pertamina (Persero) memiliki andil besar atas peristiwa meledaknya depo Pertamina di Plumpang, Jumat (3/3/2023) lalu. Keduanya bersalah karena peristiwa tersebut berujung menjadi kebakaran besar dan menewaskan 17 warga.

        Jhonny mengatakan, seharusnya berdasarkan regulasi, terdapat jarak 50 meter antara permukiman warga dengan Depo Pertamina tersebut. Namun, pada kenyataannya, batas rumah warga dengan depo hanyalah tembok. Akibatnya, rumah warga ikut dilalap si jago merah karena ledakan depo tersebut.

        Baca Juga: Tak Dapat Lakukan Tugas dengan Baik, PKS Tegas Minta Ahok Dipecat Terkait Tragedi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang:

        Hal ini terjadi karena Anies disebut Jhonny menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kawasan di lokasi itu. Anies disebutnya termakan janji politik saat Pilkada 2017 lalu demi mendapatkan dukungan warga.

        "Ketika Anies memberikan IMB kawasan, ini sama saja seperti meninabobokan masyarakat. Menurut saya, ini hanya akal-akalan karena sudah dituntut masyarakat sejak Pilkada 2017," ujar Jhonny saat dikonfirmasi beberapa hari lalu.

        Tujuan Anies memberikan IMB kawasan adalah supaya hak, seperti akses air hingga perbaikan jalan, bisa didapatkan warga. Namun, hal ini disebutnya menyalahi ketentuan karena lahan itu adalah milik Pertamina.

        Baca Juga: Giliran Ahok yang Dikuliti Habis Buntut Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Mulai Ada Usul Pencopotan: 'Yang Menonjol Cuma...'

        "Memang bagaimana Anies bisa merealisasikan hak kepemilikan (lahan Tanah Merah)? Ini kan tanah Pertamina. Enggak segampang itu," ucap Jhonny.

        Tak hanya Anies, Jhonny juga menyebut pihak Pertamina selama ini lamban menyelesaikan sengketa lahan dengan warga. Permukiman tetap dibiarkan berdiri bersebelahan dengan depo tersebut.

        "Saya lihat Pertamina juga kayaknya enggak punya kemauan untuk menyelesaikan ini secara tuntas. Padahal kalau diajak dialog pada waktu itu, jauh-jauh sebelum Pilkada 2017 sebenarnya kan bisa diselesaikan," ucapnya.

        Baca Juga: Fraksi Demokrat Sebut Ahok Mesti Tanggung Jawab atas Insiden Depo Pertamina Plumpang

        Ia sendiri menilai sengketa lahan lamban diselesaikan karena komunikasi Pemprov DKI era Anies dengan Pertamina kurang berjalan baik. Hingga akhirnya, kini pembiaran permukiman tersebut berujung petaka karena kini telah habis dilalap si jago merah.

        "Ini kan sebenarnya gaya yang tidak saling menghargai juga, kan? Koordinasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pertamina di eranya Anies enggak jalan. Pak Anies pokoknya main ngasih angin surga begitu saja kepada masyarakat," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Yohanna Valerie Immanuella

        Bagikan Artikel: