Pengamat politik, Rocky Gerung, menilai sidak Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Pajak Pratama Kota Solo merupakan gambaran dari kegugupan seorang pemimpin negara dalam menghadapi sebuah masalah.
Menurutnya, sebagai pemimpin tertimggi di Indonesia, Jokowi harusnya bukan melakukan sidak ke kantor cabang di daerah melainkan menyelesaikan masalah di hulu atau di pusat.
"Bagian dari kegugupan Jokowi yang tidak tahu bagaimana ngasih pesan kepada publik, dengan mencari cara pergi kepada petugas paling bawah, padahal semua orang tahu apinya ada di hulu. Ngapain madamin asap di hilir?" ujar Rocky dalam akun YouTube-nya, dikutip Sabtu (11/3/2023).
Rocky mengatakan, memperlihatkan penyidakan hal itu merupakan pencitraan paling buruk. Menurutnya, itu dilakukan sebagai upaya untuk memberi sinyal kepada masyarakat bahwa dia masih peduli.
"Tapi kepedulian utama itu ada pada kebijakan. Bagaimana kalau kebijakan pemberantasan korupsi macet?" ujarnya.
Lanjutnya, ia menyebut bahwa pencitraan itu sangat dangkal karena dia melakukan sidak bukan pada sumbernya. Menurutnya, saat ini, Presiden Jokowi sudah kehilangan tangannya terhadap birokrasi.
Baca Juga: Transaksi Janggal Sebesar Rp300 T di Kemenkeu Diduga Libatkan 460 Pegawai
"Dengan gampang dapat kita katakan ketika Presiden Kokowi kehilangan tanganya makin pendek terhadap birokrasi maka birokrasi itu akan makin geliat untuk merampok lebih banyak, itu yang tidak dipahami Pak Jokowi, di mana sidak itu poinya justru minus dua," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Yohanna Valerie Immanuella