Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rahasia Membuat Ahok Dikalahkan, Anies Baswedan: Calonnya Muslim dan Kristen, Maka Isu Agama...

        Rahasia Membuat Ahok Dikalahkan, Anies Baswedan: Calonnya Muslim dan Kristen, Maka Isu Agama... Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan buka-bukaan terkait dengan isu dirinya menggunakan politik identitas di Pilkada DKI Jakarta 2017.

        Dirinya berdalih hal tersebut memang sulit dihindari, mengingat hanya terdapat dua kubu yang saling bersebrangan dalam pesta demokrasi tersebut.

        Baca Juga: Ditundanya Perebutan Kursi Jokowi, Tanda Anies Baswedan Beneran Ditakuti oleh Oposisi

        Menurutnya, labeling yang diciptakan oleh dua kubu yang saling berlawanan inilah yang menjadi pemicu dari adanya keterbelahan tersebut

        Contohnya, jika kandidat berbeda jenis kelamin, satu laki-laki dan satu perempuan, maka isu gender akan mendominasi pembicaraan. Itu bisa menjadi faktor keterbelahan.

        “Dan kemudian jika calon berasal dai kelompok etnis berbeda, maka faktor etnis dapat menjadi faktor keterbelahan,” jelas eks Gubernur DKI Jakarta itu.

        Jangankan Pemilu, hal sama terjadi saat referendum. Ia mencontohkan saat penentuan Britania Raya apakah akan keluar dari Uni Eropa atau tidak.

        Baca Juga: Jokowi Harus Membereskan Plumpang, Penyeretan Ahok Hingga Anies Baswedan Dinantikan: Jika Perlu, Kepolisian...

        “Dan bahkan ketika Anda mengadakan referendum di mana tidak ada orang untuk dipilih. Tidak ada keterlibatan isu agama, tetap bisa jadi pembelahan. Misalnya Brexlit, terjadi keterbelahan di sana. Tidak ada kandidat, tidak ada agama, tidak ada aliran kepercayaan dalam referendum tersebut,” terangnya.

        “Jadi sama saja jika ada calon Muslim dan calon Kristen, maka isu agama jadi perhitungan,” lanjut eks Rektor Universitas Paramadina itu.

        Terkait dengan politik identitas sendiri, ia mengaku telah menyelesaikan masa jabatannya setelah dinyatakan menang.

        Baca Juga: Formula E hingga Sirkuit Jalanan, Circlenya Jokowi Macam Curi Visinya Anies Baswedan!

        Dirinya mengatakan bahwa caranya menjabat bisa menjadi bukti bahwa dirinya memimpin dengan baik.

        “Karena saya tidak ingin membalas pernyataan dengan pernyataan. Jadi yang saya lakukan adalah, saya bekerja lima tahun di Jakarta. Dan benar-benar memberikan kesempatan yang sama, memberi pelakuan yang sama pada kelompok agama apapun,” paparnya.

        Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang telah diusung oleh tiga Partai Politik ini mengatakan, menjawab politik identitas yang diidentikkan dengan dirinya, bisa dilihat dari rekam jejak. Bukan asumsi.

        “Dan nyatanya, kami menciptakan rasa stabilitas. Rasa damai di Jakarta dan sekarang semuanya sudah selesai," ucapnya.

        Baca Juga: Anak Buahnya Heru Budi Hartono Tiba-tiba Menjadi Tersangka Korupsi, Elite Megawati: Rapat Aja Belum Pernah, Tahu-tahu...

        "Jadi saya mengundang semua orang untuk menilai saya bukan berdasarkan asumsi tapi berdasarkan jejak,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: