Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Puji Perhatian Jokowi ke Desa, Ketua MPR: Tak Ada yang Bisa Kalahkan Kepemimpinan Presiden Jokowi!

        Puji Perhatian Jokowi ke Desa, Ketua MPR: Tak Ada yang Bisa Kalahkan Kepemimpinan Presiden Jokowi! Kredit Foto: MPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), memberikan pujian terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu ia sampaikan saat menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama tiga organisasi penggerak pemerintahan desa, yaitu Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI), dan Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS).

        Acara yang diikuti ribuan anggota itu memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) 'Penyelenggaraan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan Peserta Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan Perangkat Desa Terbanyak'. Pemberian rekor MURI ini melengkapi empat Rekor MURI sebelumnya yang diterima Bamsoet.

        Baca Juga: Megawati Pilih Jokowi karena Orangnya Baik, Begini Pesannya buat Tahun Politik 2024

        Pertama, Rekor MURI Penyelenggaraan Turnamen Catur Terbuka Piala Ketua DPR RI dengan Peserta Master Terbanyak di Dunia 2019. Kedua, Rekor MURI Penyelenggaraan Turnamen Catur dan Sosialisasi 4 Pilar MPR dengan pecatur terbanyak 2020. Ketiga, Rekor MURI Katagori Sosialisasi 4 Pilar MPR RI kepada Komunitas Motor Terbanyak 2020. Terakhir, Rekor MURI Penyelenggaraan Kejuaraan Tembak Reaksi Level III Sekaligus Sosialisasi 4 Pilar MPR RI dengan Peserta Terbanyak 2020.

        "Membangun Indonesia tanpa desa, adalah omong kosong. Karena itu, komitmen kolektif dari puluhan ribu desa untuk bersatu, bekerja sama bahu membahu, adalah modal penting dan fundamental dalam membangun Indonesia," ujar Bamsoet di Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (19/3).

        Turut hadir antara lain Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Komjen Pol. Boy Rafli Amar; Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat APDESI, Surta Wijaya; Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional PPDI, Widhi Hartono; dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat ABPEDNAS, Indra Utama.

        Ketua DPR RI ke-20 itu menuturkan, desa adalah unit pemerintahan terkecil yang langsung bersentuhan dengan kehidupan rakyat sehingga menjadi ujung tombak pembangunan, di mana aspirasi rakyat digali, dihimpun, dikelola, dan disalurkan.

        "Desa merupakan dinamisator dan akselerator pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Sekaligus menjadi parameter dan indikator kekuatan perekonomian nasional yang memberikan daya tahan dan daya tangkal, ketika kita dihadapkan pada berbagai ancaman krisis perekonomian," kata Bamsoet.

        Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila itu menambahkan, desa juga berperan sebagai stabilisator iklim politik. Menurut dia, isu-isu yang cenderung menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara, dapat direduksi dan diminimalisasi oleh kesahajaan kehidupan sosial masyarakat desa.

        "Desa merupakan sumber nilai-nilai kearifan lokal yang membentuk jati diri dan kepribadian bangsa. Di mana masih dapat dirasakan kehidupan masyarakat yang penuh dengan gotong royong, tepa selira, jiwa solidaritas dan semangat kebersamaan," ujarnya.

        "Desa juga pilar utama kedaulatan pangan, dimana berbagai produk pertanian dihasilkan dan menjadi tumpuan bagi keberlangsungan kehidupan bangsa, dari generasi ke generasi," sambung Bamsoet.

        Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Raih Penghargaan Tokoh Pejuang UU Desa: Desa Membuat Indonesia Bertahan dari Pandemi

        Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia itu mengapresiasi atas beberapa kemajuan yang telah dicapai dalam pembangunan desa selama kepemimpinan Presiden Jokowi. Data Kementerian Keuangan mencatat jumlah desa dalam kategori 'sangat tertinggal' mengalami penurunan yang sangat signifikan.

        Dari 14.047 desa 'sangat tertinggal' pada tahun 2018, menjadi 4.365 desa pada tahun 2022. Sementara, desa dengan kategori 'tertinggal' sebanyak 33.339 desa pada tahun 2018, turun menjadi 9.221 desa pada tahun 2022.

        Catatan menggembirakan lainnya adalah dalam ranah kehidupan sosial politik, makin banyak program desa yang diselenggarakan dalam kerangka membangun wawasan kebangsaan. Misalnya, pencanangan program 'Desa Pancasila' atau 'Desa Konstitusi' yang diselenggarakan untuk membumikan nilai-nilai Pancasila, dan membangun masyarakat sadar Konstitusi di tingkat desa.

        "Sampai hari ini tidak ada yang bisa mengalahkan kepemimpinan Presiden Jokowi. Tanpa beliau barang kali perhatian negara pemerintah ke desa amatlah minim," pungkas Bamsoet.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: