Pernah Tinggal Satu Atap, Eks Kepala Desa di Jawa Tengah Ini Tertawa Soal Tudingan Miring ke Anies Baswedan, Ada Apa?
Mbah Rinto (Haryanto), Mantan Kepala Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang, Banyumas - Jawa Tengah, di mana merupakan kepala desa tempat Anies melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) saat masih menjadi mahasiswa membeberkan sisi lain seorang Anies Baswedan khususnya saat jadi mahasiswa.
Mbah Rinto blak-blakan mengaku tertawa ketika mendengar tudingan miring soal Anies Baswedan yang disebut tak becus bekerja atau pemimpin kata-kata saja. Menurutnya itu tidak benar.
“Kadang-kadang saya itu tertawa baca berita itu, saya tahu dan hidup bersama dengen Anies,” jelas Mbah Rinto saat bincang bersama pemerhati pendidikan, Indra Charismiadji di kanal Youtube Laman TV, dikutip Kamis (23/3/23).
Mbah Rinto mengungkapkan selama menjadi Kades, rumah tempat tinggalnya kerap kali dijadikan tempat berdiam para mahasiswa yang menjalani KKN, termasuk dalam hal ini seorang Anies.
Dalam pantauannya, Anies merupakan seorang pemimpin yang selalu tenang menghadapi masalah yang dihadapi dan siap mendengar berbagai macam masukan.
“Saya banyak menyoroti kepribadian dia (selama menjanai KKN di wilayahnya), yang saya puji dari dia adalah dia selalu menghadapi masalah apa paun selalu dengan senyuman, selalu dengan wajah yang berseri-seri dan selalu mendengar apa yang dikatakan oleh orang yang melahirkan pendapat,” jelasnya.
“Bagi saya kelihatan sekali beliau adalah orang yang bertanggung jawab,” tambahnya.
Mbah Rinto pun membeberkan beberapa gebrakan program Anies saat mengabdi di desa yang dia pimpin yang mana menurutnya sangat berdampak besar bagi masyarakat.
Program yang dimaksud oleh mbah Rinto adalah Anies dan kawan-kawannya membantu masyarakat untuk memiliki akte kelahiran yang mana menurut penuturannya, saat itu masih sulit mengurusnya dan warga terkendala di biaya. Menurut Mbah Rinto, program yang dibuat Anies adalah satu-satunya yang berani mengambil langkah demikian selama ia menjadi kepala desa.
“Hanya satu-satunya yang saya puji selama saya 18 tahun yaitu program pembuatan akte yang saat itu merupakan suatu tantangan untuk masyarakat karena biaya mahal dan selesainya berbulan-bulan,” ungkapnya.
Bahkan menurut Mbah Rinto, meski jadwal KKN sudah selesai di waktu 3 bulan, Anies terus berkomitmen menyelesaikan programnya yang memakan waktu lebih dari jadwal yang ditetapkan.
“Beliau sampai menerobos waktu (ketentuan), itulah yang saya puji. 3 bulan itu belum selesai tapi dia bolak-balik kesini untuk menyelesaikan,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: