- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Semakin Membengkak, Rugi Blibli Tembus Rp5 Triliun Sepanjang Tahun 2022!
PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau yang lebih dikenal dengan nama Blibli kembali dirundung kabar kurang mengenakkan. Pasalnya, sepanjang tahun 2022, salah satu e-commerce terbesar di Indonesia itu membukukan kerugian sebesar Rp5 triliun. Apabila dibandingkan dengan kerugian pada tahun 2021, terlihat ada pembengkakan sebesar 32,30%.
Kendati demikian, pendapatan bersih perusahaan justru menunjukkan kenaikan yang sangat signifikan. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis secara resmi, sepanjang tahun lalu, Blibli diketahui sukses mengantongi pendapatan sebesar Rp15,26 triliun alias melejit 72,37% jika dibandingkan dengan pendapatan sepanjang tahun 2021.
Baca Juga: Masih Tersisa Rp1,15 Triliun, ke Sini Larinya Dana IPO Blibli
Sejalan dengan meningkatnya angka pendapatan bersih, nominal beban pokok pendapatan rupanya ikut menunjukkan lonjakan. Merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa perusahaan tersebut mengeluarkan Rp14,04 triliun sepanjang tahun 2022 untuk persediaan awal tahun, keperluan penjualan, pembelian, dan lain sebagainya. Padahal, sepanjang tahun 2021, Blibli hanya mengucurkan Rp8,27 triliun.
Perlu diketahui bahwa nilai liabilitas dan ekuitas yang dicatatkan oleh Blibli masing-masing berada di angka Rp3,59 triliun dan Rp10,48 triliun. Sayangnya, total aset perusahaan tersebut mengalami penyusutan sebesar 23,45% menjadi Rp14,07 triliun sepanjang tahun lalu.
Baca Juga: Melambung 402,08%, Laba Mitra Adiperkasa Sukses Sentuh Angka Rp2,10 Triliun!
Direktur Blibli, Hendry, buka suara terkait terkikisnya aset perusahaan yang dipimpinnya. Melansir dari keterbukaan informasi yang dirilis secara resmi, diketahui bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh pembayaran utang bank kepada tiga bank, pembayaran beban operasional, dan penjualan seluruh aset investasi.
Baca Juga: Angka Penjualan Ciamik, Perolehan Laba Emiten Indomie Ini Naik 14,59% Sepanjang 2022
“Blibli membayar utang sebesar Rp2,5 triliun kepada BCA; Rp2,5 triliun kepada BTPN; dan Rp5 triliun kepada BCA Syariah. Kami juga menjual seluruh aset investasi pada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sehingga menyebabkan adanya penurunan aset investasi sebesar 59,78%,” ujar Hendry dalam keterangan resmi, Jakarta, Kamis, 30 Maret 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait: