Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Singapura Bakal Impor Telur dari Indonesia, Ada Apa Nih?

        Singapura Bakal Impor Telur dari Indonesia, Ada Apa Nih? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Singapura -

        Badan Pangan Singapura (SFA) pada Senin (3/4/2023) mengatakan bahwa mereka telah menyetujui Indonesia sebagai pengekspor telur terbaru ke Singapura untuk memenuhi permintaan nasional.

        "Kami terus mendiversifikasi sumber telur kami dan telah menyetujui Indonesia sebagai negara sumber baru untuk mengekspor telur cangkang ayam ke Singapura," kata SFA dalam sebuah unggahan di Facebook, dikutip Channel News Asia.

        Baca Juga: Di Depan Singapura dan Thailand, Sri Mulyani Ceritakan Perjalanan Implementasi ETM di Indonesia

        Dengan bergabungnya Indonesia, jumlah negara dan wilayah yang terakreditasi untuk mengekspor telur ayam ke Singapura telah meningkat menjadi 18, naik dari 12 negara di tahun 2019, kata badan tersebut.

        Pada bulan Desember, Singapura menyetujui impor telur ayam dari Brunei.

        Namun, SFA menambahkan bahwa Singapura masih dapat mengalami fluktuasi pasokan dari waktu ke waktu, "karena berbagai faktor seperti wabah penyakit dan gangguan pasokan".

        "Misalnya, beberapa negara baru-baru ini terkena wabah flu burung, yang mempengaruhi produksi unggas dan telur mereka," kata SFA.

        SFA juga mendorong industri makanan untuk melakukan diversifikasi dan mengimpor dari berbagai sumber sebagai bagian dari rencana keberlangsungan bisnis untuk berkontribusi pada ketahanan pangan Singapura.

        "Sebagai konsumen, kita juga dapat memainkan peran kita dengan bersikap fleksibel dengan pilihan makanan jika terjadi gangguan," katanya.

        "Bersikap terbuka dan mudah beradaptasi dengan sumber makanan baru seperti telur dari Indonesia juga merupakan langkah untuk membangun ketahanan pangan Singapura, memastikan bahwa kita akan selalu memiliki (kecukupan)," terang badan itu.

        Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup Grace Fu mengatakan dalam sebuah unggahan di Facebook bahwa meskipun Singapura terus memperkuat ketahanan pangannya, "kami juga menyadari bahwa tidak ada negara yang bisa terhindar dari ketidakpastian dalam pasokan pangan global".

        Dia mengutip kekurangan telur di seluruh dunia akibat flu burung, masalah rantai pasokan, dan kenaikan biaya pakan ayam sebagai contoh.

        Baca Juga: Survei IRCI: Wanita di Singapura Lebih Unggul dari Pria Dalam Perdagangan Kripto

        "Saya mendorong warga Singapura untuk mewaspadai potensi gangguan, dan bersikap fleksibel dalam memilih makanan dan bahan makanan, serta mudah beradaptasi dengan sumber-sumber makanan baru," ujarnya.

        Impor saat ini menyumbang sekitar 70 persen dari pasokan telur Singapura.

        SFA mengatakan pada bulan Desember bahwa pengembangan peternakan telur keempat di Singapura yang akan datang akan semakin memperkuat ketahanan pasokan telur lokal di negara tersebut.

        Setelah beroperasi penuh, peternakan telur lokal Singapura akan memenuhi sekitar 50 persen permintaan telur di negara tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: