Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei IRCI: Wanita di Singapura Lebih Unggul dari Pria Dalam Perdagangan Kripto

Survei IRCI: Wanita di Singapura Lebih Unggul dari Pria Dalam Perdagangan Kripto Seorang perempuan memegang ilustrasi bitcoin. | Kredit Foto: Unsplash/Thought Catalog
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah survei tahunan dari Independent Reserve Cryptocurrency Index (IRCI) yang dilakukan pada Februari dan dirilis pada 28 Maret lalu menemukan bahwa untuk pertama kalinya wanita Singapura memiliki posisi yang lebih unggul dalam perdagangan kripto dibandingkan dengan pria Singapura.

Dilansir dari Cointelegraph pada Rabu (29/3/2023), dari 1.500 penduduk Singapura yang disurvei setiap harinya mengenai sikap mereka terhadap cryptocurrency, sebanyak 76% wanita melaporkan telah menghasilkan uang atau impas pada investasi kripto mereka, dibandingkan pria yang hanya mencapai 72% saja.

Tidak hanya itu, partisipasi wanita dalam investasi kripto juga mengalami peningkatan 7% di mana kini 37% wanita yang disurvei mengatakan bahwa mereka memiliki investasi kripto. Sementara partisipasi pria Singapura dalam investasi kripto justru mengalami penurunan 1% dari tahun 2021 menjadi 48% pada tahun ini.

Baca Juga: Di Tengah Larangan Kripto di China, Perusahaan Kripto Hong Kong Mulai Dilirik Bank China

Terkait sikap terhadap cryptocurrency, sebagian besar wanita yang disurvei menguraikan sikap bullish terhadap kripto dengan 24% menyatakan bahwa mereka telah mengalokasikan lebih dari 20% portofolio investasi mereka ke kelas aset digital ini.

Survei IRCI juga menyebutkan bahwa secara keseluruhan tingkat kepercayaan masyarakat Singapura terhadap kripto dari skala 1 sampai 100 pada tahun ini mendapat skor 55 dari 100. Skor ini mengalami penurunan di mana tahun sebelumnya Singapura mendapat skor kepercayaan terhadap kripto pada angka 61.

CEO Independent Reserve Singapore Lasanka Perera mengatakan bahwa penurunan tingkat kepercayaan terjadi karena pada tahun 2022 merupakan masa yang menantang bagi industri cryptocurrency akibat beberapa faktor ekonomi makro. Seperti gejolak yang terjadi saat keruntuhan Terra-Luna dan kejatuhan FTX dapat dipahami telah menyebabkan hilangnya kepercayaan dan kepercayaan pada industri ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: