Kudeta Lewat Moeldoko Diluncurkan, Rezim Jokowi Masih Ingin Jegal Anies Baswedan
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti habis manuver percobaan kudeta yang dilakukan oleh Moeldoko.
Dirinya menyoroti bagaimana manuver tersebut diluncurkan sehari setelah partainya mengusung Anies Baswedan.
Menurutnya, ada keterkaitan khusus antara manuver tersebut dengan majunya mantan menteri pendidikan itu.
“KSP Moeldoko mengajukan PK pada tanggal 3 Maret 2023. Tepat satu hari setelah Partai Demokrat secara resmi mengusung Saudara Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden,” kata AHY.
AHY menilai bukan tidak mungkin adanya agenda atau kepentingan tertentu dari langkah Moeldoko mengajukan PK. Sebab dalam upaya PK terdapat celah untuk intervensi secara politik.
AHY menyebut upaya Moeldoko merupakan bentuk ancaman terhadap hukum dan demokrasi Indonesia. Apalagi Moeldoko dianggap tidak memiliki bukti baru (novum) untuk mengajukan PK.
Baca Juga: Khianati Komitmennya Sendiri, Ganjar Pranowo Dikodein Jokowi: Pembelajaran, Tidak Akan Terjadi Lagi
“Situasi hukum yang tidak menentu itu, ada kemungkinan, diakibatkan oleh tekanan dan kepentingan politik pihak tertentu, bagian dari elite dan penguasa di negeri ini. Apalagi kini sudah memasuki tahun politik, menjelang pemilu 2024,” kata dia.
Demokrat, kata AHY, atas dukungan seluruh struktur partai siap meladeni langkah Moeldoko yang mengajukan PK pada 3 Maret 2023.
Kendati dia meyakini sudah tidak ada celah bagi eks Panglima TNI memenangkan gugatan terkait kepengurusan sah Partai Demokrat.
Baca Juga: Tunjukkan Klaim Moeldoko Bermodalkan Kebohongan, AHY Siap Balik Melawan: Tim Hukum Kami Akan...
“Dilihat dari kacamata hukum dan akal sehat, tidak ada satu pun celah atau jalan bagi KSP Moeldoko untuk memenangkan PK ini,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar