Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anak Buah Prabowo Gak Yakin dengan Nasib Koalisi Besar: Apa Semua Rakyat Indonesia Simpati sama Jokowi? Kan, Belum Tentu

        Anak Buah Prabowo Gak Yakin dengan Nasib Koalisi Besar: Apa Semua Rakyat Indonesia Simpati sama Jokowi? Kan, Belum Tentu Kredit Foto: Twitter/Arief Poyuono
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Usai pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan ketua partai politik, wacana koalisi besar yang menggabungkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) jadi perbincangan publik.

        Akan tetapi, politikus Gerindra Arief Poyuono mengaku pesimistis terhadap koalisi itu. "Enggak ada sejarahnya dalam reformasi, ya, pilpres langsung, koalisi besar parpol itu calonnya bisa menang," ujar Arief Poyuono dalam keterangan di Jakarta, Rabu (5/4).

        Baca Juga: Koalisi Besar Makin Serius, NasDem Diberi Kesempatan 'Pikir Ulang'

        Mantan waketum Partai Gerindra itu menyebut yang pernah menggunakan koalisi besar itu, salah satunya Prabowo Subianto saat Pilpres 2014, tetapi kalah. "Koalisi besar itu hanya menang kalau calon presidennya incumbent, seperti Pak SBY dan Pak Jokowi periode kedua," lanjutnya.

        Arief menyebut, walaupun koalisi besar seperti 2014 didukung oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku presiden masa itu, Prabowo-Hatta tetap tidak menang pilpres. Dalam situasi politik kekinian menjelang Pilpres 2024 pun, Arief berpendapat koalisi besar bakal sulit menang karena akan menjadi lawan bersama rakyat.

        Selain itu, koalisi besar juga bisa di-framing seakan-akan penindas yang kecil-kecil dan zalim. "Justru koalisi yang tidak besar itu lebih banyak mendapat simpati dari masyarakat," tuturnya.

        Terlebih lagi, wacana koalisi besar sekarang digulirkan partai-partai pendukung pemerintah. Sebab, belum tentu juga pemerintahan hari ini dinilai benar oleh masyarakat.

        "Kita enggak tahu, seperti api dalam sekam, apa benar semua rakyat Indonesia simpati sama Jokowi? Kan, belum tentu. Apa benar, misalnya, rakyat simpati sama Anies, atau Ganjar, maupun Prabowo? Kan, belum tahu," lanjutnya.

        Baca Juga: Berharap Bisa Gabung Koalisi Besar Istana, PSI Tetap Mau Ganjar Pranowo yang Jadi Capres: Tak Ada Perubahan!

        Menurut Arief, koalisi besar itu hanya terbukti menang Pilpres ketika digulirkan oleh calon presiden petahana. "Jadi, enggak ada sinyalnya koalisi besar itu menang dalam sejarah pilpres di Indonesia, kecuali incumbent yang membawa koalisi besarnya," ucap Arief Poyuono.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: