Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ada yang Heran Anas Jelas-Jelas Koruptor Kok Dielu-elukan Bak Pahlawan, 'Kasihan Pak SBY'

        Ada yang Heran Anas Jelas-Jelas Koruptor Kok Dielu-elukan Bak Pahlawan, 'Kasihan Pak SBY' Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wartawan senior Naniek S Deyang mengaku kasihan kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kini harus menghadapi pelbagai ujian politik baik dari Moeldoko maupun teranyar dengan mantan Ketua Demokrat Anas Urbaningrum.

        "Saya bukan pendukung Demokrat bahkan saya sering di-bully orang Demokrat, tapi kok saya lihat Demokrat dikeroyok kanan-kiri jadi kasihan pada Pak SBY dan anak-anaknya. Pak SBY harus menghadapi Moeldoko cs dan juga harus ngadepin Anas Urbaningrum yang mau keluar penjara dan kini dielu-elukan kayak pahlawan," kata Naniek dalam catatan Facebook-nya.

        Ia heran, kenapa Anas begitu dielu-elukan, padahal publik tahu bahwa Anas adalah mantan napi koruptor.

        "Saya heran kok bisa Anas yang mantan koruptor itu wajahnya ada di baliho gede di Jalan Alternatif Cibubur (menuju Cikeas rumah Pak SBY), seperti kesatria yang akan jadi penyelamat rakyat dan bangsa Indonesia. Kok kayak orang yang hebat banget seolah semua orang menunggu gebrakannya saat keluar dari penjara," tambahnya.

        Ia juga turut mengomentari seolah-olah Anas akan dijadikan alat pembuka borok-borok keluarga SBY usai keluar dari tempat pesakitan di Lapas Sukamiskin Bandung.

        "Di media dan medsos dibuat narasi bahwa Anas akan membuka borok-borok keluarga SBY dan kemungkinan akan bergabung dengan Moeldoko cs," jelasnya.

        Naniek mengingatkan bahwa Anas itu bukan dipenjara karena membela rakyat, tapi karena terbukti melakukan korupsi.

        "Rakyat harus melek tokoh dan jangan amnesia apalagi ephoria terhadap berita-berita settingan. Demikian juga Pak Moeldoko, kan mantan Panglima, tentara bintang empat, kenapa lebih suka mau ambil Demokrat, kenapa nggak bikin partai sendiri, kayak Pak Prabowo yang cuman bintang tiga saja partainya sudah masuk tiga besar," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: