Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bangun Tujuh Hunian TOD, Erick Thohir Klaim BUMN Rogoh Kocek Rp5 Triliun

        Bangun Tujuh Hunian TOD, Erick Thohir Klaim BUMN Rogoh Kocek Rp5 Triliun Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut BUMN telah mengeluarkan dana hingga Rp5 triliun guna membangun tujuh apartemen hunian vertikal yang terintegrasi dengan transportasi umum alias Transit Oriented Development (TOD). 

        "Sebagai laporan, kita sudah menyelesaikan tujuh lokasi dengan total pendanaan Rp5 triliun, di mana total unit ini 8.348 dan alhamdulillah tingkat kelakuannya di atas 65 persen dan 41 persen adalah milenial yang membeli tempat ini," ujar Erick saat peresmian Hunian Milenial untuk Indonesia, Kamis (13/4/2023).

        Erick mengatakan, Semesta Mahata Margonda ini memiliki total 940 unit dengan tingkat kelakuannya tinggi hingga 78 persen.

        Baca Juga: Erick Thohir Sebut 81 Juta Milenial Belum Miliki Rumah

        Hal tersebut terwujud karena fasilitas yang dihadirkan berdekatan dengan Stasiun Commuter Line  Pondok Cina, kampus Universitas Indonesia, dan fasilitas pendukung lainnya di sekitar kawasan.

        "Lalu kalau bisa lihat ini juga sudah ada di Depok, Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Karawang. Nanti insyaallah kalau bapak berkenan kita juga akan meluncurkan kembali di Klender setelah Lebaran. Tentu kami harapkan dengan dorongan Bapak hari ini kami bisa terus meningkatkan proyek daripada hunian milenial ini di berbagai kota ke depannya," ujarnya. 

        Lanjutnya, berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sebanyak 81 juta masyarakat milenial belum memiliki rumah.

        "81 juta generasi milenial dengan status yang berbeda ini data dari Kementerian PUPR belum mendapatkan fasilitas rumah," ucapnya. 

        Erick mengatakan, hal tersebut tak terlepas dari kondisi geografis wilayah Indonesia adalah 75 persen laut dan 25 persen darat, artinya ada keterbatasan wilayah tanah di Republik Indonesia. 

        Selain itu, berdasarkan data juga bahwa total penduduk di perkotaan atau di urbanisasi sebesar 56,7 persen, sedangkan yang di pedesaan 43,3 persen. 

        "Artinya tentu wilayah perkotaan akan semakin padat dan akan makin menantang dalam mengatur transportasi dan tentu hunian untuk masyarakat," ujarnya. 

        Data dan situasi yang ada membuat Kementerian BUMN dan Kementerian PUPR berkoordinasi dengan seluruh BUMN yang di dalamnya terdapat Perumnas, BTN, PLN, BUMN Karya, dan PT Kereta Api Indonesia untuk membangun hunian berbasis TOD atau hunian yang terhubung langsung dengan transportasi umum.

        "Dan inilah bagaimana kita ingin memastikan bahwa masalah hunian yang disinergikan dengan transportasi umum bisa menjadi solusi untuk menekan juga penggunaan kendaraan pribadi agar kemacetan bisa dikurangi," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: