Sampai saat ini, aksi keji Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua masih menghantui warga sipil. Kendati demikian, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Mahfud MD, mengklaim bahwa penumpasan kelompok anarkis itu sebetulnya bukan perkara sulit.
"Kalau hanya menumpas (KKB), itu sangat mudah, karena melindungi masyarakat sipil juga menjadi tugas negara, tapi tentu kami tidak boleh diam dalam menghadapi pemberontak. Itu kata kunci berikutnya," kata Mahfud usai mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton di Kabupaten Probolinggo belum lama ini.
Mahfud MD mengatakan, TNI dan Polri terus mempersiapkan strategi untuk membebaskan pilot Susi Air yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Baca Juga: Makin Terjepit, KKB Papua Gencar Sebarkan Berita Bohong dan Memohon Bantuan Negara Lain
"Sebenarnya ada dua kesulitan. Pertama, sandera dijadikan tameng hidup atau menjadi perlindungan diri KKB. Ketika kita bergerak, mereka mengancam akan membunuh (sandera), sedangkan kita sebagai negara yang beradab harus bisa melindungi warga negara asing," jelasnya.
Selain menjadikan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu sebagai tameng, Mahfud mengatakan, kelompok kriminal itu juga menjadikan perempuan dan anak-anak sebagai alat untuk melindungi diri mereka dari gerakan TNI dan Polri.
Oleh karena itu, Mahfud meminta semua pihak bersabar karena saat ini, pemerintah sedang menyusun langkah-langkah yang tetap menjamin keamanan dan keselamatan sandera serta masyarakat sipil setempat.
Perlu diketahui bahwa Philip Mark Mehrtens disandera KKB sejak 7 Februari 2023. Philip disandera KKB setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Selain menyandera Philip, KKB juga membakar pesawat jenis Pilatus Porter milik Maskapai Susi Air.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait: