Terungkap Penyebab Utama Investor Awal Facebook Mundur dari Dewan Direksi, Ternyata Gara-Gara Mark Zuckerberg!
Kredit Foto: Instagram/Mark Zuckerberg
Investor teknologi miliarder Peter Thiel yang merupakan investor awal Facebook mengaku khawatir dengan obsesi Mark Zuckerberg terhadap metaverse tepat sebelum pengunduran dirinya yang tiba-tiba dari dewan direksi Meta tahun lalu.
Keputusan Thiel untuk keluar dari dewan dibahas dalam laporan Reuters yang merinci perjuangan Meta untuk mengimbangi pesaing seperti Google dan Microsoft dalam perlombaan untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan yang canggih.
Melansir New York Post di Jakarta, Rabu (26/4/23) Meta dilaporkan lebih lambat dari para pesaingnya untuk berinvestasi dalam chip komputer canggih yang digunakan dalam pekerjaan AI saat Zuckerberg menggelontorkan miliaran dolar ke dalam teknologi metaverse tahun lalu.
Baca Juga: All Hail to Mark Zuckerberg! Gaji Programmer Meta Tembus Rp14 Miliar per Tahun!
Sumber mengatakan kepada outlet tersebut bahwa masalah komputasi telah memperlambat kemampuan Meta untuk menerapkan AI guna menanggapi ancaman terhadap bisnisnya, termasuk saingan media sosial TikTok.
Thiel dilaporkan memperhatikan masalah Meta dan menghadapkan Zuckerberg dan anggota dewan Meta lainnya pada pertemuan sebelum kepergiannya.
Miliarder itu menyampaikan kekhawatiran bahwa perusahaan itu terlalu fokus pada metaverse sehingga merugikan platform media sosial yang menghasilkan pendapatan.
Thiel dilaporkan berargumen bahwa dorongan metaverse telah membuat Meta "rentan" terhadap pesaing seperti TikTok. Dia mengundurkan diri dari dewan Meta pada Februari 2022.
Dalam siaran pers singkat pada saat itu, Meta mengatakan Thiel telah memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali ke dewan. Berbagai laporan mengatakan Thiel telah mundur dari dewan Meta untuk fokus memajukan agenda politik konservatifnya menjelang pemilihan paruh waktu 2022.
Thiel adalah investor luar pertama Facebook dan telah menjabat sebagai dewan direksi sejak 2005.
Zuckerberg dilaporkan mengadakan pertemuan dengan eksekutif puncak Meta musim panas lalu untuk membahas pekerjaan AI perusahaan.
Perusahaan tersebut dilaporkan bergegas untuk meningkatkan infrastruktur terkait AI dan kapasitas komputasi yang diberikan kemajuan pesat oleh orang-orang seperti OpenAI yang didukung Microsoft dan chatbot ChatGPT yang diterima dengan baik.
Pengeluaran modal Meta membengkak sebesar USD4 miliar (Rp59 triliun) per kuartal sebagai bagian dari upaya tersebut.
Meta juga meningkatkan pengembangan AI generatif, yang digunakan alat seperti ChatGPT untuk memberikan respons seperti manusia terhadap permintaan pengguna.
Sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Meta tidak memprioritaskan pembuatan produk AI generatif sampai setelah peluncuran ChatGPT pada bulan November.
Investasi AI Meta telah terjadi bahkan ketika Zuckerberg memangkas biaya di bagian lain perusahaan sebagai bagian dari apa yang dia nyatakan sebagai tahun efisiensi. Induk Facebook ini telah memangkas lebih dari 21.000 pekerjaan sejak November lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: