Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Elektabilitas Ganjar Kembali Naik usai Dideklarasikan PDIP, Nasib Prabowo Sebaliknya

        Elektabilitas Ganjar Kembali Naik usai Dideklarasikan PDIP, Nasib Prabowo Sebaliknya Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Raihan suara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) saling bertolak belakang. Saat elektabilitas Ganjar naik, elektabilitas Prabowo ternyata turun. Begitu pun sebaliknya.

        Hal itu diketahui dari paparan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai bakal capres sempat merosot pascapembatalan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

        Baca Juga: Pede Ganjar Pranowo Bisa Jadi Presiden, Relawan Sebut Koalisi Gemuk Tidak Diperlukan: PDIP dan PPP Sudah Cukup!

        Elektabilitas Ganjar turun dari angka 16,2 di Maret persen ke 13 persen di survei 4-7 April. Saat itu, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto justru mengalami kenaikan menjadi 18,3 persen. Ini menjadi puncak elektabilitas Prabowo.

        Selanjutnya, 11-14 April elektabilitas Ganjar kembali naik 16,5 persen. Sebaliknya, Prabowo turun jadi 16,3 persen.

        Dari hasil survei terbaru yang dilakukan 25-28 April lalu, Direktur Riset SMRC, Deni Irvana, menyampaikan, elektabilitas Ganjar mengalami penguatan pascadideklarasikan sebagai calon presiden menjadi 20,8 persen, sedangkan Prabowo turun menjadi 15,8 persen.

        Dijelaskan, dinamika elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo berbanding terbalik.

        "Ketika Ganjar mengalami kenaikan sebaliknya Prabowo Subianto itu justru mengalami penurunan ya. Kalau kita lihat yang paling tinggi puncaknya itu Pak Prabowo mendapat elektabilitas 18,3% di survei minggu pertama bulan April, kemudian ketika itu tahap pembatalan piala dunia ya kemudian menurun ke 16,3 dan terakhir 15,8 jadi ini berbanding terbalik dengan Ganjar polanya," jelasnya, Senin (1/5/2023).

        Sementara itu, posisi Anies Baswedan di survei terbaru tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan fluktuasi suara pada Ganjar maupun Prabowo. "Jadi ada tarik menarik ya dengan antara terutama antara Ganjar dan Prabowo," tuturnya.

        Lebih lanjut kata dia, jika melihat momentumnya, kenaikan ini terjadi pasca-Ganjar deklarasikan oleh PDIP. "Jadi kita bisa menyimpulkan deklarasi itu punya dampak yang positif memperkuat memperkuat dukungan kepada Ganjar pranowo," tandas Deni.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: