Jelang Pilpres 2024 Wiranto Sibuk Sowan Kesana-kesini, Elite Hanura Langsung Sindir Begini…
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto belakangan melakukangan sowan ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Gerindra.
Belakangan diketahui, Wiranto bertandang ke dua partai tersebut untuk menyerahkan beberapa nama kader Partai Hanura.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) DPP Partai Hanura, Benny Rhamdani mengatakan penyerahan kader Partai Hanura yang dilakukan Wiranto kepada PPP dan Partai Gerindra sekadar klaim dan pepesan kosong.
"Kami nggak tahu siapa yang disodorkan Wiranto ke PPP dan Partai Gerindra," ujar Benny saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (2/5).
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Ratusan Kiai NU Bergabung Dengan Hanura
Benny menegaskan orang yang bisa dikatakan sebagai kader Partai Hanura adalah yang memiliki kartu tanda anggota (KTA) atas nama ketua umum Oesman Sapta Odang alias OSO. Benny menganggap santai kegiatan politik yang dilakukan Wiranto.
"Kalau mereka disebut sebagai kader Partai Hanura, apakah mereka mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Hanura yang ditandatangai Pak OSO (Ketua Umum Partai Hanura)," tegasnya.
Karena itu, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memastikan seluruh kader Partai Hanura solid dan kompak di bawah kepemimpinan ketua umumnya OSO.
"Saya pastikan, tidak ada kader Partai Hanura yang 'lompat' ke partai lain. Apa yang dilakukan Wiranto, nggak ada pengaruhnya terhadap Hanura, karena seluruh pengurus dan kader partai dari tingkat pusat sampai daerah solid untuk menghadapi Pemilu 2024," tegas dia.
Benny menilai, langkah politik Wiranto bertujuan untuk menggangu dan merusak soliditas Partai Hanura jelang Pemilu 2024.
Sehingga dia menegaskan, yang dilakukan Wiranto hanyalah lelucon jelang Pemilu 2024. Terlebih Wiranto hanya sekadar cari sensasi saja. Padahal sebenarnya tidak berpengaruh ke Partai Hanura.
"Yang dilakukan Wiranto motif cari panggung (politik) jelang Pemilu, dan hiburan di hari tua. Ini lelucon pemilu, 'cara ketawa' ala Wiranto," sindir Benny.
Benny menuturkan, Wiranto sebenarnya telah membuka aib berpolitik secara langsung ke publik. Sebab, Wiranto adalah mantan ketua umum partai politik, dan berpengalaman di sejumlah jabatan sebelumnya.
Tetapi dengan cara murah menyerahkan anak buahnya ke partai lain. Karena itu, Benny menegaskan jika Wiranto itu tokoh besar dan memiliki kader-kader yang diklaim.
Maka, harusnya Wiranto yang didatangi para elite partai untuk dimintai pertimbangan tentang orang-orang berkompeten yang bakal menjadi kadernya untuk dilamar sebagai calon legislatif.
"Bukan dia yang mendatangi partai-partai dan menyerahkan anak buahnya. Kayak ngasih bungkus kacang aja," pungkas Benny Rhamdani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: