Multilateralisme Hingga Produktivitas, Sri Mulyani Beberkan Strategi Kunci Pemulihan Ekonomi di Asia
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membeberkan sejumlah strategi kunci pemulihan ekonomi di Asia pascapandemi Covid-19 dalam agenda Governors' Seminar: Policies to Support Asia's Rebound, di Korea Selatan.
"Saya mendapatkan pertanyaan terkait peran multilateralisme dalam pemulihan di Asia/ Asia Rebound," kata Sri Mulyani, lewat unggahan Instagram @smindrawati, Kamis (4/5/2023).
Baca Juga: Tak Berhenti di G20, Sri Mulyani Harap Kerja Sama Multilateral Indonesia Terus Diperkuat
Dia menjelaskan, di dunia yang saling terkoneksi saat ini, multilateralisme merupakan cara terbaik untuk bangkit dan pulih dari krisis.
"Agar multilateralisme ini efektif, kita harus bisa menunjukkan tata kelola yang baik dan membangun kepercayaan masyarakat," ungkapnya.
Sehingga, kata Sri Mulyani, semangat kerja sama dalam forum multilateral maupun regional seperti yang G20, ADB, ASEAN, ASEAN+3, maupun forum multilateral lainnya menjadi modal terkuat untuk menghadapi berbagai gejolak global.
"Hal lain yang juga ditanyakan adalah cara menurunkan ketimpangan yang makin terlihat di kawasan Asia," ungkapnya.
Dia lalu bercerita, dirinya berbagi pengalaman dari sisi kebijakan fiskal Indonesia. Menurutnya, ada banyak instrumen kebijakan fiskal untuk mengatasi ketimpangan, baik dari sisi penerimaan maupun belanja.
"Dari sisi penerimaan, kebijakan pajak harus dirancang cukup progresif tanpa mengurangi motivasi untuk memperoleh penghasilan," paparnya.
Kemudian, lanjut dia, di sisi belanja, ada banyak dukungan yang bisa diberikan, baik untuk penurunan kemiskinan, memutus kemiskinan antargenerasi, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.
"Di Indonesia, kita juga menggunakan tambahan penerimaan dari commodity boom untuk berinvestasi di wilayah terluar, termiskin, terpencil dan juga untuk kelompok rentan seperti perempuan dan anak-anak," terangnya.
Terakhir, Sri Mulyani lalu menyampaikan kunci dalam mempertahankan pemulihan Asia setelah pandemi adalah produktivitas.
Baca Juga: Padatnya Jadwal Sri Mulyani di Korea Selatan, Bertemu Presiden Hingga Grup K-Pop New Jeans
"Kita di Asia harus berinvestasi lebih untuk peningkatan produktivitas yang merupakan sumber pertumbuhan paling lestari," tuturnya.
Dia berujar, investasi baik untuk pendidikan, tenaga kerja, kebijakan makro, atau infrastruktur sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pergerakan dan produktivitas masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: