Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Regulator Negara Bagian AS Tindak Promosi Kripto Palsu Token Elon Musk AI dan Koin TruthGPT

        Regulator Negara Bagian AS Tindak Promosi Kripto Palsu Token Elon Musk AI dan Koin TruthGPT Kredit Foto: Unsplash/Pierre Borthiry
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dewan Sekuritas Negara Bagian Texas bergabung dengan beberapa regulator negara bagian dalam mengeluarkan perintah penghentian terhadap Horatiu Charlie Caragaceanu dan organisasinya, The Shark of Wall Street dan Hedge4.ai, yang mempromosikan dua mata uang kripto koin TruthGPT dan token Elon Musk AI.

        Dilansir dari laman Cointelegraph pada Kamis, (4/5/2023), perintah tersebut berusaha menekan klaim mereka, sebagai skema penipuan sekuritas yang mencoba memanfaatkan desas-desus yang berkembang seputar kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

        Koin TruthGPT dipasarkan sebagai mata uang kripto menggunakan sistem Elon Musk AI. Model AI ini diduga dapat memeriksa beberapa aset digital, mengantisipasi nilai mata uang kripto di masa depan, serta membedakan investasi yang menguntungkan dari penipuan.

        Baca Juga: Anggota Kongres AS Tegur Penasihat Presiden atas Sikapnya pada Kripto dalam Laporan Ekonomi AS

        Pihak-pihak yang terlibat juga mempromosikan koin TruthGPT sebagai usaha yang sangat menguntungkan, bahkan menyatakan nilainya dapat meningkat hingga 10.000 kali lipat.

        Perintah Penghentian Darurat berisi, investor mendapat informasi palsu tentang dukungan Elon Musk terhadap koin TruthGPT, dan avatar beranimasi serta foto Musk digunakan untuk memberi kesan dukungannya. Media promosi juga menampilkan dugaan keterlibatan figure publik seperti founder dan CEO Binance Changpeng “CZ” Zhao, serta co-founder Ethereum Vitalik Buterin. 

        Komisioner Sekuritas, Travis Iles memperingatkan bahwa pemain jahat melanjutkan upaya mereka untuk memanfaatkan kepentingan publik. Ia menjelaskan, “mereka merancang skema yang menciptakan kesan bahwa mereka telah mengembangkan platform AI canggih – namun alih-alih berakar pada AI, penawarannya terlalu sering hingga berlebihan seperti penipuan.” 

        Direktur Penegakan Dewan Sekuritas Negara Bagian Texas, Joe Rotunda menyarankan investor untuk selalu waspada dan objektif terhadap suatu penawaran, khususnya ketika hal itu diajukan oleh orang asing di internet.

        Skema penipuan ini menyoroti kebutuhan lanjut dan uji tuntas terhadap industri mata uang kripto. Menggunakan kata-kata berulang dan berlebihan seperti “kecerdasan buatan” dapat memikat investor. Namun, itu juga dapat dimanfaatkan pemain jahat mempromosikan aktivitas penipuan seperti skema pump & dump (P&D) atau “mirip ponzi” yang umum di industri kripto.

        Baca juga: Raksasa Investasinya Dituduh ‘Skema Ponzi’, Kekayaan Miliarder Ini Anjlok Rp45 Triliun 

        Menurut data yang dikumpulkan Chainanalysis, “Dari 40.521 token yang diluncurkan pada 2022 yang memperoleh daya tarik yang cukup untuk dianalisis, 9.902 atau 24% mengalami penurunan harga di minggu pertama yang menunjukkan aktivitas pump and dump.” 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: