Rocky Gerung Ungkap Nasdem Bisa ‘Cuci Tangan’ Jika di Tengah Jalan Tak Jadi Dukung Anies Baswedan
Pengamat politik sekaligus akademisi, Rocky Gerung mengatakan bahwa Partai Nasdem masih bisa cuci tangan, jika menjelang Pilpres 2024 mundur dan tidak lagi mendukung Anies Baswedan.
“Yang mulai ragu-ragukan adalah Nasdem. Karena kalau mereka mau berbohong, kan kita tahu Nasdem tidak sekedar mencalonkan Anies tunggal pada waktu itu,” kata dia.
“Jadi ada tiga orang, ya selain Anies ada Ganjar Pranowo dan Andhika Pratama,” tambahnya.
“Maka kita pindahkan (dukungan) ke Andika atau pindah ke Ganjar sekaligus tuh jadi tetap nasihatin dibujuk dengan cara itu (diajak berkoalisi dengan partai lain). Berbeda dengan Demokrat yang dari awal cuma punya satu nama yaitu Anies Baswedan,” jelasnya.
Baca Juga: Prabowo Subianto: Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Adalah Putra Terbaik Bangsa
Rocky juga menambahkan, saat ini Presiden Jokowi tengah mengirim utusannya untuk menggoda partai pendukung Anies. Contohnya adalah Muhaimin Iskandar yang baru-baru bertemu dengan AHY.
“Kalau kita kenal watak Cak Imin, ya dia gak ada beban lah. Ini upaya terakhir Jokowi memakai Cak Imin kan membujuk Demokrat. Jadi awalnya itu Cak Imin jadi Messenger of good news gitu, ternyata bad news yang dia dapat,” tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) melakukan kunjungan ke Partai Demokrat di Cikeas, Bogor, Rabu (3/5) malam. Cak Imin bertemu langsung dengan Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.
Keduanya sepakat bahwa perbedaan dalam sikap dan pilihan politik memperkokoh demokrasi di Indonesia.
Muhaimin dan AHY menilai perbedaan sikap dan posisi dalam politik tidak boleh menutup jalur komunikasi antarpartai, terutama dalam membahas isu-isu kebangsaan.
Baca Juga: M Taufik Akan Selalu Dikenang, Pengakuan Anies Baswedan: Beliau Selalu Menitipkan Pesan
"Kami bersepakat pada dasarnya perbedaan koalisi, perbedaan pilihan dalam partai maupun kepemimpinan nasional adalah bagian dari upaya mengokohkan dan menguatkan demokrasi kita sehingga dibutuhkan semangat saling menghormati, menghargai perbedaan, menjunjung tinggi kekeluargaan dan persamaan di antara kita," kata Muhaimin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: