Presiden Jokowi Undang 6 Ketua Umum ke Istana Cuma untuk Diskusi Masalah Negara, Said Didu: Berhentilah Berbohong!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait dirinya yang mengundang enam ketua umum partai politik koalisi pemerintah di Istana.
Jokowi menegaskan, pertemuan itu bukan merupakan bentuk "cawe-cawe" politik. Dia menyebut hal itu tidak perlu dipermasalahkan karena dirinya sebagai pejabat politik.
Orang nomor satu Indonesia itu menyebut pertemuan tersebut hanyalah untuk diskusi.
"Cawe-cawe? Bukan cawe-cawe. Itu diskusi kok cawe-cawe. Diskusi, saya ini kan ya pejabat politik. Saya bukan cawe-cawe," kata Jokowi saat mengunjungi pusat perbelanjaan Sarinah, di Jakarta, Kamis, (4/5/2023) kemarin.
Menanggapi hal itu, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu mempertanyakan diskusi yang dimaksud Jokowi.
Said Didu menyindir Jokowi yang menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan politik.
“Diskusi? Tapi diskusi dengan gunakan fasilitas negara, yang diundang hanya Ketua Parpol koalisi utk capres yg akan didukung 2024. Sekali lagi, berhentilah berbohong. Itu saja,” ungkap pria kelahiran Pinrang Sulawesi Selatan ini, Jumat, (5/5/2023).
Dalam pertemuan itu hadir enam Ketum Parpol koalisi Jokowi diantaranya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Lalu ada Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas).
Baca Juga: Pedas! Optimisme Erick Thohir soal KCJB Dipatahkan Said Didu: Kena Jebakan Atas Keputusan Bodoh!
Pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan dari agenda di Kantor DPP PAN 2 April 2023 lalu.
Sementara itu yang menuai sorotan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh untuk kedua kalinya tidak dilibatkan. Padahal NasDem merupakan pendukung Jokowi selama dua periode.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: