Ngeri! 3 Komandan Jihad Islam Meregang Nyawa di Tangan Pasukan Israel, Lihat Aksinya
Israel membunuh tiga komandan senior Jihad Islam dalam serangan udara di Gaza. Pejabat Palestina mengatakan, serangan itu juga menewaskan warga sipil, termasuk anak-anak.
Militer Israel mengatakan, mereka menargetkan tiga komandan senior Jihad Islam. Ini adalah kelompok bersenjata paling kuat kedua di daerah Gaza yang diblokade, yang dikendalikan oleh kelompok militan, Hamas.
Baca Juga: Imam Masjid Al-Aqsa Diminta Menghadap Intelijen Israel, Ada Apa Sih?
“Setiap teroris yang merugikan warga Israel akan dibuat menyesal,” kata Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.
Gallant menambahkan, militer Israel, bekerja sama dengan dinas intelijen Shin Bet, menargetkan kepemimpinan Jihad Islam di Gaza dalam operasi yang tepat.
Seorang pejabat kesehatan Gaza mengatakan, sedikitnya 12 orang telah tewas dan 20 lainnya terluka dalam serangan udara yang melanda daerah pemukiman. Kelompok Jihad Islam mengkonfirmasi tiga kematian tersebut.
"Kami tidak akan meninggalkan posisi kami dan perlawanan akan berlanjut," kata pernyataan Jihad Islam.
Kelompok tersebut mengidentifikasi para komandan yang terbunuh sebagai Jihad Ghannam, Khalil Al-Bahtini dan Tareq Izzeldeen.
Ledakan dahsyat mengguncang Gaza selama berjam-jam ketika para saksi melaporkan jet Israel menghantam tempat penampungan Jihad Islam di daerah pemukiman, dan lokasi di seluruh Jalur Gaza, termasuk kamp pelatihan dan pos perbatasan.
“Pengeboman akan dibalas dengan pengeboman dan serangan akan dibalas dengan serangan. Kejahatan ini tidak akan luput dari hukuman," ujar juru bicara Jihad Islam, Tareq Selmi.
Video memperlihatkan kepulan asap dan api yang menerangi langit malam saat truk pemadam kebakaran melaju ke gedung yang telah diserang. Sementara seorang petugas medis meyakinkan seorang gadis muda yang tampak bingung.
"Keluargamu semua aman, jangan khawatir," kata petugas kesehatan itu.
Selama pengeboman, warga Palestina meratapi seorang dokter gigi terkenal yang terbunuh bersama istrinya di rumahnya dalam serangan udara pada Selasa (9/5/2023). Warga Palestina menggambarkan dokter gigi itu sebagai teman setia dan pria yang rendah hati.
Pekan lalu, kematian seorang pemogok makan Palestina dalam tahanan Israel memicu beberapa jam pertempuran lintas batas antara Israel dan kelompok bersenjata di Gaza. Insiden ini menewaskan seorang pria Palestina. Lebih dari 100 warga Palestina dan sedikitnya 19 warga Israel dan warga asing tewas dalam perselisihan sejak Januari.
Sebuah unit Kementerian Pertahanan Israel yang mengoordinasikan urusan sipil dengan Palestina, COGAT, mengatakan dua penyeberangan Gaza ditutup untuk orang dan barang sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Untuk mengantisipasi tembakan roket dari kelompok militan Palestina, militer Israel mendesak warga yang tinggal di kota-kota dalam jarak 40 kilometer dari Gaza untuk tetap berada di dekat tempat perlindungan bom pada Selasa mulai pukul 02:30 dini hari hingga pukul 18:00. pada Kamis (11/5/2023) mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto