Terus Melaju Mulus, Bank Mandiri Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,07% di Triwulan II 2023
Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih tinggi pada triwulan II 2023 dibandingkan triwulan I 2023. Memasuki triwulan II 2023, berbagai indikator ekonomi di dalam negeri menunjukkan perbaikan.
"Indeks keyakinan konsumen (IKK) pada bulan Maret 2023 terus mengalami kenaikan menjadi 123,3. Sementara pada bulan April, Purchasing Manager index (PMI) yang mengukur kinerja sektor manufaktur menunjukkan pertumbuhan signifikan ke 52,7 tertinggi dalam 7 bulan terakhir," ujar Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro, dalam acara Mandiri Economic Outlook Triwulan II 2023 di Jakarta, Selasa (9/5/2023). Baca Juga: Transaksi Digital Bank Mandiri Tembus Rp725 Triliun di Kuartal I-2023
Lebih lanjut katanya, berdasarkan Mandiri Spending Index, penguatan pemulihan ekonomi juga terlihat pada belanja masyarakat. Andry melihat belanja masyarakat mengalami peningkatan menjelang dan beberapa minggu di bulan Ramadan.
"Hingga bulan 26 April 2023, indeks nilai belanja MSI mencapai 156,7, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara frekuensi belanja mengalami kenaikan drastis. Hingga akhir April 2023, frekuensi belanja masyarakat mencapai 280,7," pungkasnya.
Sementara secara komposisi belanja, belanja terkait supermarket dan fashion terus mengalami kenaikan. Pada April 2023, belanja terkait supermarket dan fashion masing-masing mengambil porsi sekitar 16,3% dan 12,3%, tertinggi sejak tahun 2022. Namun di sisi lain, belanja barang tahan lama, seperti household-related goods, porsinya terus mengalami penurunan sejak Januari 2023. Hal ini mengindikasikan adanya pergeseran perilaku konsumsi masyarakat yang menjadi defensif.
Dari sektor perbankan, pertumbuhan kredit perbankan masih sehat, di mana pada bulan Maret, pertumbuhan kredit mencapai 9,9% (yoy) sedikit melambat dibandingkan posisi akhir tahun 2022 yang mencapai 11% (yoy). Pertumbuhan DPK cenderung melambat mencapai 7% (yoy), meski dari sisi likuiditas secara umum masih memadai, tercermin dari rasio LDR yang masih berada pada 80%.
Hingga saat ini, perbankan Indonesia masih relatif terlindungi dari dampak gagalnya perbankan AS, karena eksposur yang relatif sangat terbatas. Dilihat dari berbagai indikator perbankan Indonesia masih cukup resilient menghadapi gejolak global. Kualitas aset masih terjaga dengan rasio NPL yang cenderung terus menurun. Selain itu permodalan perbankan juga masih sangat kuat dengan rasio kecukupan modal berada pada 26%, jauh di atas ketentuan. Baca Juga: Perhatian! Mulai 30 April 2023, Bank Mandiri Hentikan Layanan SMS 3355
"Di tengah tekanan perlambatan ekonomi global, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2023, masih berpotensi tumbuh stabil pada kisaran 5,07% (yoy). Dengan demikian, untuk keseluruhan tahun 2023, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,04%," ucapnya.
Adapun pada triwulan I 2023, perekonomian Indonesia tercatat tumbuh sebesar 5,03% (yoy) sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan-IV 2022 yang sebesar 5,01% (yoy).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: