Indonesia dan Tiongkok Makin Erat, Wapres: Nilai Perdagangan Bilateral 2022 Capai USD133,64 Miliar
Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Nilai perdagangan Indonesia dengan China (Tiongkok) terus menunjukkan perkembangan positif. Tercatat perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2022 mencapai USD133,64 miliar. Karena itu, Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin meminta Tiongkok, salah satunya Provinsi Fujian, untuk lebih membuka akses terhadap pasar ekspor produk-produk Indonesia.
Sebelumnya, Sekretaris Partai Komunis Tiongkok Provinsi Fujian (Secretary of The CPC Fujian Provincial Committee), Zhou Zuyi, beserta rombongan mengunjungi Wapres di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (9/5/2023).
Baca Juga: Perekonomian Tiongkok Dibuka, BI Semakin Yakin Ekonomi Global Bisa Tumbuh 2,6% di 2023
"Saya mendorong agar Provinsi Fujian dapat membuka lebih lebar lagi akses pasar bagi produk Indonesia. Khususnya bagi produk seafood makanan laut, buah-buahan tropis, dan sarang burung walet," kata Wapres.
Salah satunya, Wapres meminta penambahan kuota ekspor sarang burung walet yang langsung ke Tiongkok. Pasalnya, selama ini, kuota yang diberikan sangat dibatasi oleh Pemerintah Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Terutama yang berbasis pada UMKM yang berstandar internasional juga sudah tercapai sebagaimana yang diharapkan China, tapi kuotanya oleh Pemerintah China sangat dibatasi. Tidak hanya burung walet, tapi juga ekspor barang-barang yang lainnya," jelasnya.
Wapres juga berpesan agar kerja sama yang dilakukan tetap mengedepankan keberlanjutan lingkungan serta pelibatan tenaga kerja maupun muatan lokal.
Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan dampak positif bagi kedua negara sehingga manfaat dari kerja sama yang terjalin tidak hanya dirasakan oleh pihak terkait melainkan masyarakat luas kedua negara.
"Aktivitas investasi harus menguntungkan kedua belah pihak, dan membawa kebaikan bagi investor, pemerintah, dan utamanya bagi masyarakat luas," ucap Wapres.
Secretary of The CPC Fujian Provincial Committee, Zhou Zuyi, menyampaikan komitmennya untuk terus melanjutkan hubungan kerja sama yang baik dengan Indonesia.
Ia pun akan memastikan seluruh investor yang melakukan investasi di Indonesia untuk mematuhi semua hukum yang berlaku di negara setempat dan memerhatikan keberlanjutan lingkungan.
Baca Juga: Cegah Masyarakat dari Penipuan Keuangan, Wapres Ma'ruf Amin Imbau OJK Tingkatkan Pengawasan
"Khususnya bagi perusahaan-perusahaan asal [Provinsi] Fujian yang melakukan investasi ke Indonesia, kami meminta mereka mengikuti undang-undang dan peraturan lokal," tegas Zhou.
"Juga meminta mereka secara maksimal memanfaatkan sumber daya setempat dan menjaga lingkungan. Dan saya juga meminta perusahaan yang investasi di kawasan industri Indonesia untuk juga mendorong kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan industri," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: