Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berlabuhnya Kapal Kargo Rusia di Afrika Selatan Jadi Tuduhan Serius, Amerika: Memuat Senjata untuk Moskow

        Berlabuhnya Kapal Kargo Rusia di Afrika Selatan Jadi Tuduhan Serius, Amerika: Memuat Senjata untuk Moskow Kredit Foto: Antara/REUTERS/Siphiwe Sibeko
        Warta Ekonomi, Johannesburg -

        Afrika Selatan diduga menyediakan senjata dan amunisi ke Rusia untuk perang di Ukraina. Klaim ini disampaikan oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Afrika Selatan Reuben Brigety.

        Menurut laporan situs News24, Brigety mengatakan, Washington yakin Pretoria telah memasok senjata kepada tentara Moskow meskipun negara tersebut mengklaim netral.

        Baca Juga: Gegara Kerjaannya Putin, Afrika Selatan Gagal Lepas Keanggotaan ICC

        "Di antara hal-hal yang kami catat adalah berlabuhnya kapal kargo (Rusia) di pangkalan angkatan laut Kota Simon antara 6 dan 8 Desember 2022, yang kami yakin memuat senjata dan amunisi ke kapal itu saat kembali ke Rusia," ujar utusan itu.

        Brigety mengatakan, mempersenjatai Moskow adalah perhatian besar bagi Washington karena menempatkan Pretoria sebagai mitra penting. Dia menyatakan, masalah itu adalah salah satu keprihatinan yang diangkat oleh pejabat senior AS selama kunjungan delegasi tingkat tinggi Afrika Selatan baru-baru ini ke AS.

        Sementara itu, berbicara di Majelis Nasional, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan, pemerintahnya akan menyelidiki tuduhan tersebut.

        “Pada waktunya, kami akan dapat membicarakannya,” katanya kepada parlemen dalam sesi yang disiarkan televisi.

        Pada Januari, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengunjungi Afrika Selatan untuk pembicaraan bilateral. Dalam kunjungan ini diadakan konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Naledi Pandor di ibu kota Pretoria.

        Bulan berikutnya, Afrika Selatan mengadakan latihan angkatan laut bersama dengan Rusia dan Cina di lepas pantai timurnya, hingga menuai kritik. Tapi Pretoria membela keputusannya dengan menyatakan semua negara melakukan latihan militer dengan negara sahabat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: