Teriakkan Semangat 'Perubahan', Anies Baswedan Malah Tersandera Permainan NasDem
Narasi perubahan yang dibawa Anies Baswedan dikritik analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago. Pasalnya, nilai itu disebutnya tidak cocok dengan salah satu partai pengusung Anies, yakni Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Arifki menyebut bahwa NasDem merupakan partai pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sejak 2014 lalu sampai sekarang. Karenanya, narasi perubahan yang akan dijalankan Anies terbentur dengan politik main dua kaki yang dilakukan NasDem.
"Gagasan perubahan dan keberlanjutan itu tentu saling berlawanan. Secara elite ide ini sudah membangun tesis dan antitesis sendiri sehinga antara Jokowi dan Anies tidak bisa disatukan. Selain itu, dari sisi pemilih kedua isu ini bakal saling berseberangan. Namun, pada sisi lain partai pengusung Anies, Partai NasDem masih berada di pemerintahan Jokowi," kata Arifki, Jumat (12/5/2023).
Dilema ini menurut Arifki akan menyulitkan Anies dan NasDem dalam memperkuat sikapnya karena risikonya dua narasi tidak saling bertemu.
Arifki menilai Anies menawarkan gagasan perubahan tentu menarik karena bertujuan untuk mengambil basis pemilih yang kontra dengan pemerintahan Jokowi. Sebagai bagian dari pemerintahan Jokowi, NasDem sebagai pengusung Anies harus dikucilkan oleh anggota koalisi pemerintahan lainnya.
Lalu lanjut Arifki, pilihan untuk Anies agar gagasan perubahannya lebih kuat ialah harus menunggu NasDem keluar dari pemerintahan Jokowi. Jika NasDem tidak lagi di pemerintahan Jokowi, Anies bakal terang benderang mengampanyekan ia sebagai bagian berbeda dari pemerintahan Jokowi pasca-2024.
"Namun, NasDem itu bakal sulit menerima itu begitu cepat karena berjasa besar dalam membesarkan Jokowi sehingga terpilih sebagai presiden selama dua periode. Jika NasDem dipecat oleh Jokowi dari kabinet, sama saja Jokowi memberikan bahan bakar perlawanan terhadap Anies," ucap Arifki.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: