Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menparekraf Tanam Bibit Mangrove di Desa Wisata Sungsang IV Banyuasin Sumsel

        Menparekraf Tanam Bibit Mangrove di Desa Wisata Sungsang IV Banyuasin Sumsel Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan hutan bakau di wilayah desa wisata itu perlu dikembangkan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai bagian dari upaya pengembangan potensi wisata yang ada di Desa Wisata Sungsang IV.

        "Menurut saya kalau kita kembangkan secara serius apalagi di sini ada mangrove, ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadi bagian dari penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas," kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangannya, Minggu (14/5/2023).

        Menurutnya, Desa Wisata Sungsang IV berada di Kecamatan Banyuasin. Desa ini dapat ditempuh dengan perjalanan darat dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II selama 1,5 jam atau sejauh 72 kilometer. Desa yang terletak di muara Sungai Musi ini menyuguhkan pemandangan hutan bakau yang teduh dan asri.

        Baca Juga: Menparekraf: Gua Batu Cermin, Destinasi Wisata Unggulan sebelum ke TN Komodo

        Sehingga, dalam kunjungannya ke Desa Sungsang IV, Menparekraf Sandiaga pun menyempatkan diri menanam bibit pohon bakau sebagai simbol pengembangan desa wisata yang berkelanjutan.

        Selain itu, Sandiaga juga mendorong agar Desa Wisata Sungsang IV mengembangkan pariwisata berbasis komunitas. Mengingat, Banyuasin memiliki potensi wisata yang kaya karena wilayahnya yang sangat luas. Terlebih, kehadiran desa-desa wisata di daerah pesisir seperti di Desa Wisata Sungsang IV ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir. Sehingga kesejahteraan masyarakat dapat bertumbuh ke arah yang lebih baik.

        "Biasanya daerah pesisir identik dengan nelayan yang kesejahteraan masyarakatnya masih banyak kendala. Nelayan ini adalah kelompok masyarakat yang belum merasakan kesejahteraan dan pembangunan di Indonesia," jelasnya.

        "Jadi dengan adanya desa wisata ini masyarakat pesisir bisa mendapatkan tambahan penghasilan sehingga mereka bisa menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: