Berdasarkan data Bank DBS, nilai tukar rupiah terhadap dolar (USDIDR) cenderung menguat menjelang Pemilu.
Hal ini disampaikan oleh ekonom senior Bank DBS Singapura, Radhika Rao dalam acara Sambut Pemilu 2024, DBS Group Research Kupas Proyeksi Iklim Perekonomian Indonesia secara daring pada Selasa (16/5/2023).
Dalam empat Pemilu terakhir, yaitu 2004, 2009, 2014, dan 2019, nilai tukar rupiah terhadap dolar akan menguat dalam tiga kuartal menjelang pemilihan umum.
Baca Juga: Membaca Tren Ekonomi di Masa Pemilu
“Grafiknya akan menurun, artinya rupiah menguat, menjelang pemilu,” kata Radhika.
Nilai tukar kemudian akan menetap di rentang yang sama selama pemilu, sebelum grafiknya kembali naik atau nilai tukarnya kembali melemah di kuartal selanjutnya.
Walaupun pola tersebut berulang dalam empat pemilu terakhir, Radhika juga menjelaskan bahwa pemilu bukan satu-satunya faktor yang menentukan nilai tukar rupiah.
Selain itu, tren serupa juga terjadi pada pertumbuhan PDB, konsumsi, inflasi, pengeluaran pemerintah, foreign direct investment (FDI). Misalnya, pertumbuhan PDB cenderung melambat hingga dua kuartal menjelang kuartal pemilihan, kemudian berangsur stabil, sebelum kembali menguat setelah pemilu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tara Reysa Ayu Pasya
Editor: Rosmayanti